Wisata Jateng
Intip Pawon Ayam Panggang Aroma Khas Kayu Bakar Mbok Denok Karanganyar: Masak Pakai Cara Simbah
Pemilik juga menggunakan kayu bakar yang membuat cita rasa ayam panggang Mbok Denok berbeda dengan ayam panggang lain.
Penulis: Agus Iswadi | Editor: Daniel Ari Purnomo
Penulis: Agus Iswadi
TRIBUNJATENG.COM, KARANGANYAR - Saat berkunjung ke Kabupaten Karanganyar sempatkanlah mampir dan mencicipi ayam panggang dengan cita rasa gurih dan pedas di warung Mbok Denok.
Lokasi warung Mbok Denok berada di sisi timur Puskesmas Jatipuro Kecamatan Jatipuro.
Di warung tersebut pengunjung dapat melihat secara langsung proses memasak yang masih tradisional di pawon atau dapur sembari menunggu hidangan tersaji di meja makan.
Pemilik warung mempertahankan proses memasak ayam jawa secara tradisional semenjak mulai berjualan pada 1996 hingga saat ini.
Proses awal memasak hingga disajikan harus melalui beberapa tahap.
Mulai dari membentuk ayam atau disuji, dipanggang dan diungkep setelah dicampur bumbu pedas manis.
Tidak berhenti di situ saja, ayam yang telah diungkep kemudian melalui tahap pengeringan lantas dipanggang lagi.
"Model (memasak) tradisional, model simbah-simbah (dulu). Dari ayam mentah sampai siap saji prosesnya sangat tradisional," kata pemilik, Dendi Resmadi (38) kepada Tribunjateng.com, Sabtu (26/6/2021).
Selain proses memasak masih menggunakan cara tradisional, pemilik juga menggunakan kayu bakar yang membuat cita rasa ayam panggang Mbok Denok berbeda dengan ayam panggang lain.
"Proses memasak lima ayam (satu kuali) dari mentah hingga disajikan membutuhkan waktu 1 jam," ucapnya.
Dandi menuturkan, masih mempertahankan cara memasak dengan peralatan tradisional untuk mempertahankan cita rasa ayam panggang.Lanjutnya, dulu sempat mencoba memasak dengan peralatan lain seperti panci alumunium dan bahan bakar gas. Akan tetapi cita rasa yang dihasilkan berbeda dengan cara memasak ayam menggunakan kuali dan kayu bakar.
"Dalam sehari dalam kondisi normal (sebelum pandemi) bisa menjual 50 ekor (hari biasa). Kalau Sabtu-Minggu bisa 100 ekor," ungkapnya.
Momen lebaran kemarin, warung Mbok Denok bahkan bisa menjual 200 ekor ayam panggang dalam satu hari. Dia menjelaskan, adanya pandemi Covid-19 memang turut berdampak terhadap penjualan ayam panggang.
Satu ayam panggang utuh dijual dengan harga Rp 65 ribu-75 ribu tergantung harga jual ayam di pasaran. Selain menjual ayam utuh, di warung Mbok Denok juga menjual paket per porsi seharga Rp 22 ribu lengkap dengan nasi dan minuman.
Selain warga Karanganyar, pengunjung Warung Mbok Denok juga banyak yang berasal dari luar kota seperti,Surabaya, Yogyakarta, dan Semarang. Warung Mbok Denok buka setiap hari mulai pukul 07.00 hingga pukul 16.30. (Ais).
TONTON JUGA DAN SUBSCRIBE :