Berita Kudus
Kisah Sukses Ivermectin Sebagai Obat Pencegahan dan Terapi Melawan Corona, Termasuk di Kudus
Obat ivermectin sudah digunakan di seluruh dunia selama 40 tahun dan digunakan oleh lebih dari 4 miliar manusia sebagai obat anti-parasitik.
TRIBUNJATENG.COM - Obat ivermectin sudah digunakan di seluruh dunia selama 40 tahun dan digunakan oleh lebih dari 4 miliar manusia sebagai obat anti-parasitik.
Pada tahun 2012, penelitian menemukan bahwa ivermectin juga bisa menghalangi virus Zika, Dengue, West Nile, Influenza, HIV, dan lain-lain.
Maka pada tahun 2015, penemuan ivermectin dianugerahkan dengan Nobel Prize.
Ivermectin juga menjadi salah satu obat yang masuk dalam daftar obat esensial WHO.
Belum ada manusia yang tercatat meninggal karena mengkonsumsi obat ivermectin, maka sejarah dan tingkat keamanan ivermectin dinilai sangat bagus oleh Front Line Covid-19 Critical Care Alliance (FLCCC).
Dalam hal penanganan Covid-19, ivermectin telah digunakan di 33 negara, melalui 60 uji klinis dan melibatkan lebih dari 549 ilmuwan, serta 18,931 pasien dari berbagai negara.
Hasilnya luar biasa membuktikan bahwa ivermectin sangat efektif sebagai obat pencegahan maupun penyembuhan penyakit Covid-19.
Sebagai obat pencegahan, atau profilaksis, ivermectin efektif melawan Covid-19 rata-rata sebesar 85%, sebagai pengobatan dini 76%, dan dapat mengurangi tingkat kematian sebesar 70%.
Di penelitian terbaru, hasil menunjukan ivermectin dapat menghalang perkembangan varian baru Covid-19 seperti varian asal Inggris, Vietnam dan India.
Menurut Dr Pierre Kory, Chief Medical Officer, FLCCC, mengatakan bukti nyata dari segi kuantitatif maupun kualitatif yang menunjukan kemanjuran ivermectin sebagai obat melawan Covid-19 sangat luar biasa.
“Kami sudah memiliki data yang sangat banyak. Sudah tidak bisa lagi menyangkal dan beralasan untuk menunggu penelitian-penelitian dari negara berpenghasilan tinggi. Saatnya sekarang untuk dunia menggunakan ivermectin secara massal demi segera mengatasi pandemi Covid-19.
FLCCC telah menyampaikan surat kepada Presiden Republik Indonesia Bapak Joko Widodo. Dalam surat ini kami telah menjelaskan singkat tentang FLCCC dan ivermectin. Kami juga menyampaikan himbauan kami untuk pemerintah Indonesia segera menggunakan ivermectin untuk menyelamatkan rakyatnya dari Covid-19,” ujarnya dalam rilis yang diterima Tribunjateng.com, Senin (28/6/2021)
FLCCC, adalah organisasi kemanusiaan nirlaba yang berbasis di AS yang terdiri dari kumpulan dokter dan peneliti klinis ahli dunia yang terkenal. Misi FLCCC selama setahun terakhir adalah mengembangkan dan menyebarluaskan protokol perawatan paling efektif untuk Covid-19.
FLCCC telah menunjuk Sofia Koswara, dermawan dan pengusaha, sebagai Ketua FLCCC Alliance Indonesia; dan dr. Budhi Antariksa, Ph.D., Sp.P(K), Ketua Tim Peneliti Uji Klinis Ivermectin di Indonesia, sebagai CEO FLCCC Alliance Indonesia.
Pembagian ivermectin di Indonesia sudah dilakukan antara lain pada tanggal 8 Juni 2021 oleh Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Moeldoko, di beberapa daerah di Jawa Tengah seperti Kudus, Demak, Sragen, Bangkalan hingga Kalimantan Barat.