Balap Sepeda
Wanita Ini Diburu Polisi Sebabkan Kecelakaan Beruntun Balap Sepeda Tour de France
Penonton wanita tak dikenal yang menjadi pemicu kecelakaan massal pada Tour de France, Sabtu (26/5/2021) sedang dicari polisi.
TRIBUNJATENG.COM, PARIS -- Penonton wanita tak dikenal yang menjadi pemicu kecelakaan massal pada Tour de France, Sabtu (26/5/2021) sedang dicari polisi.
Saat itu perempuan tersebut memegang papan bertuliskan “Ayo Kakek Nenek”, yang ditulis dalam bahasa Jerman dan Prancis.
Tetapi dia menghadap ke arah kamera di belakangnya, dan kemudian membuat pembalap Jerman Tony Martin menabrak tandanya.
Hal itu kemudian membuat kecelakaan beruntun setelah 20 pembalap terjadi dan delapan di antaranya harus mendapatkan perawatan.
Perempuan yang menggunakan jas hujan berwarna kuning dan celana jeans biru itu kemudian lari dari lokasi kejadian.
Polisi pun melakukan pengejaran terhadapnya.
Selain itu pihak Tour de France juga akan mengajukan tuntutan kepadanya.
“Kami melakukan ini agar kelompok minoritas orang yang melakukan ini tidak merusak pertunjukan untuk semua orang,” tutur Direktur Balapan, Pierre-Yves Thouault dikutip dari Daily Star.
“Terus terang, sikapnya gila. Acara ini adalah panggung pembalap, bukan penonton yang ingin tampil di TV,” tambahnya.
Ia juga menegaskan tak ada warga dan penonton yang terluka dan telah bekerja sama dengan penyelenggara balapan mengenai insiden ini.
Pihak kepolisian sendiri mengungkapkan mereka akan mendakwa perempuan itu dengan menyebabkan cedera jangka pendek yang tak sengaja melalui pelanggaran yang disengaja atas tugas keselamatan atau perawatan.
Polisi Perancis pada Minggu (27/6/2021) menyelidiki kecelakaan massal di Tour de France, dengan mencari saksi-saksi yang bisa mereka wawancarai.
Kecelakaan massal ini disebabkan oleh seorang penonton di jalur peloton membawa papan tanda penyemagat, tetapi tidak sadar ada pebalap yang melaju kencang dari arah belakangnya.
Penonton wanita itu membawa papan bertuliskan "Nenek dan Kakek" dalam bahasa Jerman, dan menatap ke arah kamera dengan punggung membelakangi arah laju pesepeda.
Pebalap Jerman DSM, Jasha Sutterlin, adalah satu-satunya peserta yang harus mundur dari semua etape. Impian Tour de France-nya pun hancur pada hari pertama.