Berita Semarang
8 Orang Meninggal Dalam Sehari di Semarang Gara-gara Terpapar Corona, Ini Saran Dokter Saat Evakuasi
Di tengah kondisi kasus Covid-19 yang terus melonjak, angkat kematian penderita Covid-19 juga semakin tinggi.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: galih permadi
Korban diketahui warga Lamper Lor, Semarang Selatan. Korban meninggal positif covid-19 pada Selasa (29/6/2021).
Bahkan, merujuk data tersebut, angka kematian Covid-19 paling tinggi terjadi pada Minggu (27/6/2021), yang mana di hari itu ada 8 orang meninggal dunia.
Menanggapi hal itu Ketua Kelompok Staf Medis Kedokteran Forensik dan Medikolegal RSUP dr.Kariadi Semarang, dr. Raden Panji Uva Utomo, MH., Sp. KF mengatakan, warga tak perlu panik menghadapi jenazah Covid-19, hanya saja butuh kehati-hatian.
Prinsipnya penanangan orang meninggal dengan Covid-19 harus dilengkapi beberapa pengaman.
Pasalnya virus Covid-19 menular melalui reseptor penerima virus seperti mulut, hidung, dan mata.
"Maka daerah-daerah itu diamankan.
Mulut dengan masker, mata dengan kacamata atau face shield.
Tubuh tidak perlu hazmat, cukup dengan gaun dapur atau jas hujan," katanya kepada Tribunjateng.com, Rabu (30/6/2021).
Dia menyebut, jenazah pasien Covid-19 yang baru meninggal memang masih berpotensi menularkan virus.
Tentu jenazahnya tak menularkan melainkan virus yang masih di tubuh.
Jenazah tak menularkan melainkan virus yang masih di tubuh.
Atau virus masih menempel di benda-benda yang berada di sekitar korban.
"Keluarga atau orang hendak mendekat ke korban cukup mengamankan diri dari kemungkinan dari masuknya virus ke tubuh melalui reseptor tersebut," katanya.
Dia pun meminta kepada masyarakat dalam menghadapi pandemi Covid-19 dengan kasus yang terus melonjak agar berhati-hati.
Ada dua cara penularan virus Covid-19 baik langsung maupun tidak langsung.