Berita Internasional
Berkat Secarik Kertas, Operasi Pasukan Elite Inggris Bebaskan Sandera di Sierra Leone Berhasil
Mereka tak pernah mengira bahwa perjalanannya ke sana akan menjadi hari-hari yang tak akan pernah terlupakan selamanya.
TRIBUNJATENG.COM - Satu regu pasukan Inggris bertugas di Sierra Leone, Afrika Barat, pada bulan Agustus tahun 2000.
Mereka tergabung dalam pasukan perdamaian PBB atau UNAMSIL.
Mereka tak pernah mengira bahwa perjalanannya ke sana akan menjadi hari-hari yang tak akan pernah terlupakan selamanya.
Baca juga: Suami Bongkar Makam Istri karena Tak Yakin Positif Covid-19, Peti Dibuka & Ternyata Hasilnya Keluar
Ini karena tak lama setelah mendarat, pasukan ini langsung ditawan dan disandera oleh kelompok milisi bersenjata yang dikenal dengan nama West Side Boys.
Regu pasukan Inggris yang terdiri atas lima personel itu dibawa masuk ke tengah hutan, yang jadi markas penculik.
Mereka ditawan dalam bangunan yang dijaga ketat.
Pilihannya hanya dua: pemerintah Inggris harus segera membayar uang tebusn, atau ditembak mati.
Tapi, utusan pasukan ternyata masih bisa melakukan sedikit negosiasi.
Mereka pun menemui kelima sandera.
Tentu cerita ini tak akan seru kalau tak ada "aksi" yang mengiringinya.
Salah satu sandera, secara diam-diam memberikan secarik kertas yang ditaruh dalam tutup pulpen
Di dalamnya berisi gambaran dan situasi markas milisi. Kertas ini berhasil diselipkan pada utusan yang datang.
Tentu sudah bisa ditebak, secarik kertas itu bisa memicu bencana bagi West Side Boys yang malang.
Operasi berbekal secarik kertas pun langsung digodok.
Dengan nama sandi Operation Barras, terjunlah pasukan elite SAS dan pasukan terjun payung 1st Batallion Parachute Regimen.