Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

3 Bocil Lecehkan Gadis Teman Sepermainan, Berawal Petak Umpet Lalu Didorong ke Kamar

Cerita sedih ini bermula dari gadis cilik berinisial S (12) yang tinggal di Kecamatan Koja, Kota Jakarta Utara dinodai tiga teman sebayanya.

Editor: galih permadi
Youtube
Ilustrasi Korban Perkosaan 

TRIBUNJATENG.COM - Orang tua mana yang hatinya tidak teriris setelah tahu anak gadis kecilnya dilecehkan teman-temannya.

Cerita sedih ini bermula dari gadis cilik berinisial S (12) yang tinggal di Kecamatan Koja, Kota Jakarta Utara dinodai tiga bocil teman sebayanya.

Berikut penuturan ibu korban berinisial D (29).

Peristiwa tragis yang dialami buah hatinya itu baru diceritakan 2 April 2021 lalu.

Sebelumnya korban enggan buka suara.

S bercerita kepada D, dirinya mendapatkan ancaman dari ketiga pelaku supaya tidak melapor.

Ketiga pelaku masing-masing berinisial R (12), D (12), dan B (14).

"Anak saya awalnya nggak mau ngaku, tapi akhirnya dia cerita sama saya. Anak saya diancam, kalau misalnya ngomong, dibilangin anak-anak lain, biar malu. Jadi anak saya takut di-bully," ucap D di Koja, Jumat (2/7/2021).

Ketiga bocah sebaya yang merudapaksa gadis cilik, kata D, tinggal berdekatan dengan rumahnya.

Selama ini, ketiga pelaku memang kerap bermain bersama S.

Bahkan, mereka juga sama-sama belajar mengaji di kediaman S.

Rupanya kekerasan seksual yang dialami putrinya telah terjadi berkali-kali dalam waktu berbeda.

"Jadi anak-anak ini suka ngaji sama neneknya S. Saya jadi nggak ada pikiran apa-apa," kata D.

"Kalau sering (dilecehkan), dari pelaku R itu sudah tujuh kali katanya. Si B yang SMP sudah dua kali, kalau yang D saya nggak begitu tahu," sambung ibu korban.

Pelecehan yang dialami sang buah hati diketahui pertama kalinya pada 2 April 2021 lalu.

Kala itu, D dan suaminya yang sedang dalam proses membangun rumah dihampiri oleh anak kedua mereka yang merupakan adik dari S.

Dari cerita adik korban kepada D, diketahui bahwa S diajak bermain petak umpet oleh beberapa anak laki-laki sebaya di lingkungan rumahnya.

"Anak saya diajak main petak umpat, didorong ke kamar terus dilecehkan," terang D.

D hampir memergoki bocah yang melecehkan anak perempuannya.

Namun, bocah yang dimaksud lebih dulu melarikan diri lewat pintu samping rumah D.

Melihat kejadian seperti itu, D sempat lapor ke pengurus RT di lingkungan rumahnya dan disarankan jalur damai.

Meski demikian, D tetap bersikeras melapor ke Polda Metro Jaya pada tanggal 20 April 2021, sebelum akhirnya diarahkan ke Polres Metro Jakarta Utara.

D juga telah melakukan visum terhadap sang buah hati.

Hatinya teriris saat mengetahui hasil visum mengungkap kondisi organ intim anak perempuannya yang mengalami luka akibat kekerasan seksual ini.

"Hati saya sakit sekali. Sedih sekali pas tahu anak saya digituin," celetuk D yang pada akhir-akhir wawancara tak kuasa lagi menahan air matanya.(*)

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved