Cerita Fabel
Fabel Serigala yang Bodoh
Pada suatu hari, seekor serigala bernama Woli datang pada Elang Tua. Ia membungkuk dengan hormat, lalu mengeluh, “Rajaku yang Mulia, aku sangat kelapa
Penulis: Puspita Dewi | Editor: abduh imanulhaq
Woli kembali kepada Sang Elang Tua. “Rajaku yang Agung, aku sangat kelaparan, aku benar-benar ingin menangis! Berikanlah sesuatu untuk kumakan. Anak kuda tadi menendang wajahku dan melarikan diri...“
"Mmmm... kalau begitu, lahaplah kambing gunung. Dia pasti ada di atas bukit batu,” perintah Sang Elang Tua.
Woli berterimakasih kepada Elang Tua, lalu segera lari menuju ke bukit batu dan memanjatnya. Di sana, ia bertemu kambing gunung.
“Hei, kambing gunung, aku akan menelanmu hidup-hidup!” teriak Woli.
“Mengapa engkau sangat ingin menelanku?”
“Raja memerintahkanku untuk memakanmu!”
"Kalau itu memang perintah Raja, baiklah, aku akan menurut. Bagian mana yang ingin kau telan lebih dulu? Mulai dari kepala, atau dari ekor?” tanya kambing gunung.
“Aku tidak peduli. Menurutmu, dari mana aku harus mulai?”
“Lebih baik kau memulai dari kepalaku. Sekarang, berdirilah tepat di depanku. Lalu buka mulutmu. Aku akan segera masuk ke dalam mulutmu!” ujar kambing gunung.
Woli lalu berdiri tepat di depan kambing gunung dan membuka mulutnya. Kambing gunung itu mengambil ancang-ancang, lalu berlari dengan sangat kencang ke arah woli. DHUKK! Ia menyeruduk Woli dengan tanduknya. Woli terpental dan jatuh menggelinding dari bukit.
Karena terjatuh dari atas, Woli pingsan. Ketika ia sadar, si kambing gunung sudah berlari jauh. Woli akhirnya kembali menghadap Sang Elang Tua dan mengadu.
"Rajaku yang Mulia, aku sangat sangat kelaparan! Tolong, berikanlah aku sedikit makanan!”
“Tapi, aku sudah mengizinkanmu untuk memakan kambing gunung itu,” ujar Sang Elang Tua.”
“Tapi, kambing gunung itu licik! Ia mendorong aku dengan tanduknya, sampai aku jatuh dari atas bukit!”
“Baiklah! Kalau begitu, telanlah Pak Talor, penjahit yang tinggal di gubuk tepi hutan. Tapi, jangan kembali lagi kepadaku. Kalau kau kembali, aku akan memerintahkan Singa, kepala keamanan hutan ini, untuk memenjarakanmu!”