Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

PPKM Darurat

BERITA LENGKAP : Pasien Covid Meningkat Jateng Bentuk Satgas Oksigen

Satgas Oksigen Jateng ini dibentuk untuk memastikan suplai oksigen di Jateng aman. Personel satgas terdiri dari lintas sektor termasuk dari kepolisian

TRIBUN JATENG/RAKA F PUJANGGA
Sejumlah rumah sakit menyediakan armada sendiri untuk mengisi tabung gas di kantor Samator Gas Industri, Jalan Raya Kudus-Pati, Selasa (29/6/2021). 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA -- Menyikapi terbatasnya stok oksigen dan mengantisipasi akibat fatal pasien covid-19, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Oksigen dalam penanganan virus corona Covid-19.

Satgas Oksigen Jateng ini dibentuk untuk memastikan suplai oksigen di Jateng aman. Personel satgas terdiri dari lintas sektor termasuk dari kepolisian.

"Jateng bikin Satgas Oksigen. Dan saya lapor ke pusat, dan se-Jawa-Bali diminta untuk membuat hal yang sama," kata Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, Senin (5/7).

Ia menceritakan betapa langkanya keberadaan oksigen untuk medis terutama penanganan pasien covid. Tidak hanya di Jateng, tetapi juga di Jawa-Bali yang memiliki peningkatan kasus covid.

"Rumah Sakit Sardjito Jogja meminta oksigen ke saya, dan dua Menko (Menteri Koordinator) harus telepon saya, bisa tidak dibantu Pak Ganjar. Padahal, kita juga tidak punya oksigen," jelasnya.

Meskipun stok oksigen di Jateng juga tidak banyak, Ganjar tetap membantu daerah provinsi lain yang kekurangan oksigen. "Apakah tidak mengatakan, itu bukan urusan saya, tidak. Meskipun di Jogja, kita bantu, alhamdulillah dikirim," ujarnya.

Gubernur juga mengatakan, tidak hanya daerah lain, sejumlah daerah di Jateng juga mengalami kekosongan stok oksigen. "Tadi malam rebutan lagi, Kebumen kosong, Salatiga kosong," katanya.

Nantinya, Satgas Oksigen ditugaskan untuk menghitung seluruh stok oksigen yang ada di Jateng. Jumlahnya berapa, ada di mana saja, dan berapa kebutuhan rumah sakit.

"Kenapa ini penting dilakukan, agar tidak ada delay berkepanjangan karena bisa berakibat fatal bagi pasien," jelasnya.

Sementara itu, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito meminta masyarakat tidak berbondong-bondong membeli tabung oksigen sebagai persediaan di rumah. Tindakan memborong tabung oksigen ini dapat menghambat ketersediaan oksigen medis di rumah sakit.

"Saya meminta kepada masyarakat yang sedang melakukan isolasi mandiri agar tidak berbondong-bondong membeli tabung oksigen untuk menjadi persediaan di rumah. Karena hal ini dapat menghambat ketersediaan oksigen yang dibutuhkan rumah sakit," ujar Wiku saat dikonfirmasi, Senin (5/7). 

Dia menekankan, masyarakat perlu mengetahui bahwa saat ini tabung oksigen sangat diperlukan untuk merawat pasien Covid-19 dengan gejala sedang-berat di rumah sakit.

Impor Oksigen

Di sisi lain, pemerintah akan mengimpor tabung oksigen untuk memenuhi kebutuhan di tengah lonjakan kasus Covid-19. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengaku telah berkoordinasi dengan kementerian terkait terkait rencana impor tabung oksigen 6 meter kubik dan 1 meter kubik.

”Kami sudah berkoordinasi dengan Menteri Perindustrian untuk mengimpor tabung 6 meter kubik dan 1 meter kubik untuk memenuhi ruang-ruang darurat tambahan yang ada di rumah sakit,” kata Budi dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR, di Jakarta, Senin (5/7).

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved