Berita Internasional
Astronaut Ini Nyaris Tenggelam di Luar Angkasa: Itu Adalah Sensasi yang Mengerikan
Dari berbagai macam hal yang mungkin membuat orang meninggal di luar angkasa, mungkin tenggelam menjadi hal yang tak terpikirkan oleh Anda.
TRIBUNJATENG.COM - Apa yang Anda pikirkan jika mendengar ada orang tenggelam di luar angkasa?
Dari berbagai macam hal yang mungkin membuat orang meninggal di luar angkasa, mungkin tenggelam menjadi hal yang tak terpikirkan oleh Anda.
Luca Parmitano menjadi astronaut yang menghadapi ancaman itu saat sedang melakukan space walk di luar Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) pada Juli 2013.
Baca juga: 2 Bos Pelanggar PPKM Darurat Ditetapkan Jadi Tersangka
Mengutip IFL Science, Rabu (7/7/2021) saat itu Parmitano sedang melakukan Extravehicular Activity (EVA) yang direncanakan berlangsung enam jam.
Namun ketika sedang melakukan aktivitas tersebut, ia melihat air menumpuk di dalam helmnya.
Ia lantas memberi tahu NASA tentang situasinya, tetapi untuk sementara waktu mereka tidak menyadari betapa seriusnya insiden itu.
Selama 23 menit penuh, dia tetap berada di luar ISS sementara cairan terus bertambah dan bergerak di dalam helmnya.
Mengetahui itu, ia pun lalu berusaha untuk kembali ke ISS.
"Ketika saya bergerak kembali di sepanjang rute saya menuju airlock, saya menjadi semakin yakin bahwa air semakin meningkat," tulis Parmitano tentang pengalamannya di blog Badan Antariksa Eropa-nya.

Tetapi, untuk bisa kembali ke ISS ternyata bukan hal yang mudah.
Ia harus menyesuaikan posisi dengan membalik tubuhnya.
"Saat saya melakukannya, air justru menutupi hidung saya dan itu adalah sensasi yang mengerikan.
Usaha untuk memindahkan air dengan menggelengkan kepala juga sia-sia," ungkap Parmitano.
"Saya merasakan air menutupi spons di earphone saya dan saya bertanya-tanya apakah saya akan kehilangan kontak audio.
Air juga hampir sepenuhnya menutupi bagian depan kaca mata saya, menempel padanya dan mengaburkan penglihatan saya." tulisnya lagi.
Air yang menghalangi pengelihatannya membuat Parmitano menjadi bingung dan tak tahu arah untuk kembali ke pintu airlock ISS.
Alat komunikasi yang belum terhubung juga membuatnya benar-benar sendirian di luar angkasa.
Namun di tengah kebingungan itu, ia kemudian mencoba untuk mengikuti kabel pengikat sambil meraba-raba menuju ke airlock dan akhirnya berhasil selamat sampai ke sana.
Ia juga disambut rekannya, Chris Cassidy.
Setelah kondisi aman, barulah Parmitano melepas helmnya
Investigasi dari insiden itu mengungkapkan, bahwa kontaminasi telah menyumbat filter di jas astronot Parmitano, menyebabkan penumpukan cairan.
"Luar angkasa adalah perbatasan yang keras dan tak ramah terkadang kita melupakan hal ini," pungkasnya dalam blognya. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Luca Parmitano, Astronot yang Nyaris Tenggelam di Luar Angkasa"
Baca juga: Abu Jenazah Korban Covid-19 di India Akan Dimanfaatkan untuk Bangun Taman