Forum Guru
OPINI : Guru Ngaji Kampung Sumber Belajar Ampuh di Masa Pandemi
DAPAT dipastikan, tahun ajaran 2021/2022, para siswa belum bisa menikmati suasana belajar di kelas.
Oleh Rubiyadi, SAg.
Guru SMP Negeri 3 Singorojo Kendal
DAPAT dipastikan, tahun ajaran 2021/2022, para siswa belum bisa menikmati suasana belajar di kelas. Kondisi pandemi saat ini yang sedang tinggi kasus Covid-19 secara nyata berdampak besar bagi dunia pendidikan. Tak sedikit di antara para siswa bahkan orangtua yang merasakan kejenuhan luar biasa. Mereka harus terus berkutat dengan sistem pembelajaran jarak jauh.
Sebuah metamorfosis pendidikan yang memang harus dihadapi. Karena pandemi ini, perubahan secara tiba-tiba. Mereka ‘dipaksa’ belajar dari rumah dan itu harus dilalui meskipun banyak risiko.
Transformasi dan adaptasi dari metamorfosis itulah yang menjadi kunci keberhasilan dalam penghadapi masa pandemi di dunia pendidikan. Bagaimanapun, orangtua adalah pintu utama atas perubahan tersebut.
Sang guru pun harus memutar otak untuk menyiasati tingginya tingkat kebosanan para anak didiknya. Terlebih jika dikaitkan dengan budi pekerti dimana salah satu muaranya adalah pendidikan keagamaan.
Dalam situasi ini, kehadiran seorang guru ngaji kampung perlu menjadi pertimbangan prioritas. Seorang guru yang notabene mengajar tanpa pamrih, tidak ada iuran wajib di tiap bulan. Bahkan tanpa disadari, itu bisa menjadi pelengkap dalam pendidikan keagamaan di sekolah formal, sehingga tak dimungkiri jika guru ngaji sangat membantu.
Kurangi Kebiasaan Buruk
Guru ngaji tak sekadar mengajar keislaman seperti huruf hijaiyah hingga Alquran, melainkan juga sebagai contoh teladan di kampung. Seperti yang disampaikan Ketua Umum Ikadi, Prof Ahmad Satori Ismail.
Dia berkata, bagaimanapun juga ulama-ulama besar yang ada saat ini, mereka belajar saat anak-anak dari guru ngaji kampung. Dari kampunglah, Islam kecil kemudian berkembang besar.
Guru ngaji kampung turut menjaga dan sangat ampuh untuk dijadikan sumber belajar bagi anak-anak terutama mata pelajaran pendidikan agama di masa pandemi seperti saat ini. Ya, di tengah kesibukan orangtua dengan berbagai keluhan yang dirasakan setelah anaknya masuk SMP misalnya, mereka terlihat mulai tinggalkan aktivitas mengaji.
Kebanyakan di antara mereka justru disibukkan dengan gadget. Efek malas mengaji itu, tak sedikit pula yang tak bisa membaca Alquran apalagi menjalankan salat. Dampak buruk lain, masuknya mereka ke dalam pergaulan kurang baik. Terlebih di masa pandemi ini, guru di sekolah formal akan kesulitan memantau secara langsung para anak didiknya.
Sebagai pengajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (PAIBP), tentu kehadiran guru ngaji kampung menjadi dewa penolong. Terutama berkaitan materi pembelajaran yang belum dapat disampaikan di sekolah. Karenanya, pemberdayaan guru ngaji kampung ini sangat diharapkan. Mereka menjadi sumber belajar yang ampuh di masa pandemi ini.
Google Classroom
Cara-cara pemberdayaan guru ngaji kampung ini pula sedang dilakukan di SMP Negeri 3 Singorojo, Kabupaten Kendal.
Landasannya adalah kerja sama antara pihak sekolah, guru PAIBP, orangtua, guru ngaji, serta anak-anak.
Pertama, pihak sekolah melalui guru mengajak diskusi bersama orangtua. Lalu memetakan guru ngaji siapapun yang sekiranya bisa diajak bekerja sama di tiap dusunnya.
Kedua, membuat kesepakatan bersama orangtua untuk mewajibkan anaknya berangkat ngaji bersama guru yang telah dimintai tolong di lingkungan tempat tinggal mereka.
Ketiga, sekolah memberikan mandat kepada guru PAIBP untuk memantau kegiatan siswa bersama guru ngaji kampung tersebut. Bentuk pemantauan, secara langsung dan tidak langsung.
Seperti di SMP Negeri 3 Singorojo, guru bersangkutan membuat grup WhatsApp tiap dusun, sesuai kelas dan menunjuk seorang peserta didik sebagai penanggung jawab. Salah satu tugasnya adalah mencatat kehadiran saat mengaji. Dari situ, siswa yang telah ditunjuk itu melaporkan kegiatan serta mengumpulkan tugas masing-masing siswa ke pihak sekolah melalui guru PAIBP.
Dalam penilaian, guru ngaji diberi kewenangan penuh atas hasil baik secara teori maupun praktik, yang mana sebelumnya pula telah disesuaikan dengan kisi-kisi pembelajaran dari sekolah. Adapun media yang digunakan dalam pembelajaran daring melalui guru ngaji kampung tersebut adalah metode Google Classroom dan WhatsApp Grup kepada siswa.
Langsung Praktik
Sebagai contoh materi PAIBP kelas VII semester 1 tentang Ketentuan bersuci dari hadas kecil dan hadas besar. Maka, dalam proses pembelajarannya siswa wajib mengikuti sesuai materi menggunakan Google Classroom. Setelah siswa memahami materi, guru ngaji ikut serta memberikan teori dan praktik tentang bersuci dari hadas kecil dan hadas besar. Guru ngaji mengajak anak-anak praktik berwudhu dan tayamum.
Dari kegiatan tersebut, para siswa diminta untuk mengirim video praktik berwudhu dan tayamum ke guru PAIBP. Dimana saat praktik, juga telah diamati dan dinilai langsung oleh guru ngaji bersangkutan.
Hasil penilaian guru ngaji dan guru PAIBP kemudian dibagi menjadi bahan nilai keterampilan dan pengetahuan. Itu nantinya akan menjadi digabungkan dengan nilai ulangan harian (UH) melalui Google Classroom.
Untuk mengetahui keberhasilan dalam proses pembelajaran ini, guru menganalisis hasil untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam pembelajaran.
Dari upaya kecil di SMP Negeri 3 Singorojo itu, mungkin tak ada salahnya dapat diterapkan di sekolah atau daerah lain. Nilai positifnya, itu dapat cara lain dalam menjaga karakter, budi pekerti siswa agar tidak mudah terpengaruh hal negatif di masa pandemi ini.
Orangtua siswa bersangkutan pun dapat bernapas lega karena kebiasaan buruk selama penerapan pembelajaran jarak jauh, dapat diminimalisir secara tidak langsung.
Termasuk guru dan sekolah, melalui bantuan guru ngaji kampung itulah, menjadi sumber belajar pelengkap dalam menghasilkan pembelajaran, khususnya pendidikan keagamaan menjadi lebih berkualitas. Seperti yang disampaikan Rektor Telkom University, Adiwijaya. Pembelajaran tak hanya fokus pada objek yang dipelajari, tetapi bagaimana berpikir dan berperilaku terhadap apa yang dipelajarinya. (*)
Baca juga: Kunci Jawaban Kelas 6 Buku Tematik Tema 7 halaman 53 54 55 58 59
Baca juga: Setelah Bunuh Bayinya yang Berusia 6 Bulan, Ibu Muda Ini Teriak Pura-Pura Minta Bantuan
Baca juga: Hotline Semarang : Adakah Swab Antigen Gratis di Kota Semarang atau Bisa Dikover KIS?
Baca juga: Jadwal TV Televisi Hari Ini Jumat 9 Juli 2021 di Trans TV RCTI Trans7 GTV SCTV dan Lainnya