Vaksinasi Covid 19
Perusahaan Anggota Kadin Wajib Vaksin Karyawannya Tanpa Membebani APBN
Para karyawan perusahaan swasta tengah digenjot untuk menjadi peserta vaksin Covid-19.
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Para karyawan perusahaan swasta tengah digenjot untuk menjadi peserta vaksin Covid-19.
Upaya itu dilakukan oleh Kadin Indonesia melalui Program Vaksinasi Gotong Royong.
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Arsjad Rasjid menjelaskan program itu menyasar karyawan dari perusahaan milik anggota Kadin, dan biayanya dibebankan ke perusahaan.
Melalui program tersebut, Kadin Indonesia membantu pemerintah mengejar target vaksinasi nasional, tanpa membebani APBN.
Baca juga: Video Dinkes Kab Pekalongan Siapkan Vaksinasi Anak
Baca juga: Bantu Pemerintah Genjot Vaksinasi di Pati, Satgas TMMD Pati Diapresiasi Bupati
Baca juga: PT Java Prima Abadi Vaksinasi Keluarga Besar Karyawan Luwak White Koffie dan Luwak Hitam
Kadin Indonesia menurut Arsjad Rasjid juga akan membangun rumah sakit darurat di wilayah DKI Jakarta dan Banten.
Inisiatif tersebut diambil untuk menjawab permasalahan tingginya tingkat okupansi rumah sakit di Pulau Jawa, termasuk di wilayah Jakarta dan Banten.
Selain itu, Kadin Indonesia juga akan membantu pengadaan tabung silinder, dan Cryogenic ISO tank untuk menampung oksigen.
"Yang dibutuhkan saat ini adalah oksigen, dan vaksinasi yang harus diakselerasi, dan juga bagaimana sekarang ini untuk rumah sakit darurat, karena kita juga memerlukan menyiapkannya, supaya masyarakat merasa tenang," terangnya.
Ia menyebut, upaya menanggulangi Pandemi Covid-19, adalah sebuah bentuk peperangan.
Ia menegaskan, bahwa Kadin Indonesia juga ikut bertempur dalam perang tersebut.
"Saya mengatakan ini adalah perang, kita harus bersama sama melawan ini."
"Persatuan dan kesatuan kita penting," ujar Arsjad Rasjid, saat menghadiri acara penyerahan bantuan berupa tabung oksigen dan tenaga kesehatan oleh Kadin DKI, di PPKD Jakarta Timur, Kamis (08/07/2021).
Selain persatuan dan kesatuan antara semua pihak di Indonesia, Arsjad Rasjid mengatakan hal lain yang diperlukan untuk memenangkan perang, adalah kedisiplinan masyarakat.
Kedisiplinan yang ia maksud adalah kedisiplinan menerapkan protokol kesehatan (prokes), serta aturan pemerintah lain terkait penanggulangan pandemi.
"Ini adalah yang paling sulit, bagaimana supaya disiplin, dan prokes harus dilakukan, dan janganlah kita melanggar," katanya.