Penanganan Corona
GM Hotel Pesonna Gresik Meninggal Covid-19, Sempat Ditolak Dimakamkan di Surabaya Karena KTP Bandung
Cobaan Cluster General Manager (GM) Hotel Pesonna Surabaya dan Gresik, Jawa Timur, Cucun Mansur (55 tahun) dan keluarganya bertubi-tubi.
Setelah menunggu sekitar 24 jam di kursi roda, pada Rabu malam, 7 Juli 2021 Cucun berhasil mendapatkan kamar.
Sehingga bisa beristirahat dengan tenang.
Dua malam di kamar, pada Jumat, 9 Juli 2021 kondisi kesehatannya menurun drastis.
Tim dokter yang merawatnya memutuskan membawa Cucun ke ruang ICU untuk mendapatkan perawatan yang intensif.
Manusia berusaha, namun Tuhan yang menentukannya.
Pada Jumat sore sekira pukul 17.16 Cucun menghembuskan nafas yang terakhir.
Upaya maksimal telah dilakukan tim dokter Rumah Sakit Primasatya Husada Citra untuk menyelamatkan nyawa Cucun.
Penderitaan Cucun belum berakhir. Sesaat setelah Cucun meninggal, petugas di Rumah Sakit Primasatya Husada Citra Surabaya menelepon ke TPU Keputih.
Mengabarkan ada satu pasien yang meninggal dan membutuhkan satu liang kubur untuk tempat pemakamannya.
Petugas di TPU Keputih menanyakan identitas Cucun.
Begitu mengetahui bahwa KTP Cucun dikeluarkan di Bandung, petugas itu menegaskan tidak bisa dimakamkan di Surabaya. Harus dibawa ke Bandung, daerah asalnya.
Informasi dari petugas di TPU Keputih membuat keluarga Cucun dan karyawannya bingung dan kaget.
Apalagi dalam kondisi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat Jawa-Bali.
Tentu di jalan bakal banyak hambatan jika membawa jenazah dari Surabaya ke Bandung, meski menggunakan mobil ambulance.
Kondisi itu sama Food and Beverage Manager Hotel Pesonna Surabaya Imam Hanafi yang akrab dipanggil Omey disampaikan kepada Cluster GM Hotel Pesonna Malioboro dan Tugu Yogyakarta Joko S Widiyanto.