Berita Banjarnegara
Permintaan Madu Meningkat, Peternak Lebah Mendulang Untung di Tengah Pandemi
Bahkan di masa pandemi, saat banyak usaha lain gulung tikar, bisnis madu justru kian menjanjikan.
Penulis: khoirul muzaki | Editor: M Syofri Kurniawan
TRIBUNJATENG.COM, BANJARNEGARA - Sebuah kebun di pinggir pemukiman warga Kelurahan Kenteng, Kecamatan Madukara, Banjarnegara, beda dengan lahan lain di sekitarnya.
Bukan tanaman pertanian yang memenuhi lahan itu, melainkan tumbuhan bunga bermacam rupa.
Sejumlah bunga dikerubungi lebah yang mengambil sarinya.
Baca juga: Akhir Kisah Agustin Ibu Hamil yang Ditolak Melahirkan di Beberapa RS Karena Positif Covid-19
Di salah satu rumah lebah berbahan kayu di kebun itu, Imam Suroso, peternak lebah, sibuk memanen madu.
Wajahnya terlihat semringah.
Madu yang ia panen cukup banyak saat itu, setengah botol sirup.
Ia siap menukarnya dengan rupiah.
Sekitar 2 tahun terakhir ini, Imam fokus berternak lebah penghasil madu.
Bermacam jenis lebah ia budidayakan, termasuk lebah Klanceng yang ukurannya lebih kecil dari lebah umumnya.
"Madu Klanceng harganya lebih mahal, " katanya
Manis madu bukan hanya di rasa, namun juga bisnis yang melingkarinya.
Baik peternak maupun penjual sama-sama merasakan untungnya.
Permintaan madu murni nyatanya tak pernah sepi.
Bahkan di masa pandemi Covid-19, saat banyak usaha lain gulung tikar, bisnis madu justru kian menjanjikan.
Imam mengatakan, semenjak pandemi, permintaan madu justru meningkat tajam di banding sebelumnya.