Berita Semarang
Leot Ditemukan Gantung Diri di Kamar, Ini kejadian 2 Hari Sebelumnya
Cahyo Adi Saputro (29) alias Leot ditemukan gantung diri di kamarnya, Senin (12/7/2021) sekira pukul 07.30 WIB
Penulis: iwan Arifianto | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Cahyo Adi Saputro (29) alias Leot ditemukan gantung diri di kamarnya, Senin (12/7/2021) sekira pukul 07.30 WIB.
Korban merupakan warga Gang Jolotundo 10, Sambirejo, Gayamsari, Kota Semarang.
Korban tewas menggantung dengan menggunakan tali tambang warna hijau yang dikaitkan di kayu atap rumah.
Ketika menggantung korban hanya mengenakan celana kolor dengan bertelanjang dada.
Baca juga: Dokter Lois Owien yang Viral Ditangkap, IDI Sempat Akan Meminta Klarifikasinya
Baca juga: Penemuan Mayat Wanita Hangus di Kebun Singkong, Polisi Tangkap 2 Pelaku dan Ungkap Motifnya
Keponakan korban, Taufik menjelaskan, mengetahui korban gantung diri saat hendak menumpang buang air kecil di kamar mandi rumah korban.
Tiap pagi dia hampir selalu menumpang di kamar mandi tersebut.
Bedanya pagi ini rumah korban terkunci dari dalam.
Padahal biasanya pintu tak terkunci.
"Saya bingung mau masuk lewat mana untungnya jendela ga ke kunci jadi lewat jendela," paparnya kepada Tribunjateng.com.
Dia melanjutkan, ketika di dalam rumah melihat kaki kiri bersandar di tembok kamar korban.
Ada tangga bambu juga bersandar di tembok tersebut.
Dari luar hanya tampak kaki kiri korban sedangkan tubuh korban berada di dalam kamar.
Dia mengira kaki korban disandarkan di tembok itu lantaran sedang membetulkan atap rumah.
"Saya kira korban sedang membetulkan sesuatu jadi kakinya nyandar.
Saya panggil diam saja.
Waktu saya intip ternyata korban menggantung," terangnya.
Dia pun langsung meninggalkan rumah itu lalu melaporkan ke warga sekitar.
Para warga dan ketua RT lantas memanggil polisi.
"Polisi dan petugas tadi kesini.
Ga ada mencurigakan korban memang murni gantung diri," ujarnya.
Sebelumnya tak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
Sehingga keluarga menerima kejadian itu sebagai musibah.
Korban sebelum meninggal juga tak berlagak aneh.
Korban bersikap biasa saja bahkan masih sempat kumpul dan berbincang dengan para temannya.
Taufik mengaku, sempat berbincang dengan korban dua hari lalu.
Tak ada gelagat aneh yang ditunjukan korban.
Selepas itu, korban tak tampak di rumah selama dua hari itu.
Pagi ini malah ditemukan gantung diri.
"Tak ada sikap mencurigakan dari korban jadi kami kaget korban nekat gantung diri," terangnya.
Korban dikenal warga sekitar sebagai pekerja serabutan.
Tiga bulan lalu baru resmi bercerai dengan istrinya.
Kini istri dan dua anaknya berada di Boyolali.
"Istrinya ini mau takziah ke sini. Tadi sudah saya kabari mau kesini," ungkapnya.
Dia menyebut, tak tahu pasti permasalahan korban sehingga melakukan bunuh diri.
"Enggak tahu korban kog bisa nekat.
Apa korban depresi karena persoalan ekonomi, keluarga atau apa kurang tahu sebab orangnya pendiam," jelasnya.
Tim Inafis Polrestabes Semarang dan Polsek Gayamsari sudah olah tenpat kejadian perkara.
Tak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.
Pemeriksaan medis korban juga negatif Covid-19 sehingga mayat korban dimakamkan langsung oleh pihak keluarga. (Iwn)
DISCLAIMER: Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.
Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.
Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri. (*)