Berita Kudus
Protes UKT Mahal, Puluhan Mahasiswa IAIN Kudus Galang Aksi Demo, Duduki Rektorat
Puluhan mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus mengelar aksi demonstrasi di depan rektorat, Senin (12/7/2021).
Penulis: Rifqi Gozali | Editor: moh anhar
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Puluhan mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus mengelar aksi demonstrasi di depan rektorat, Senin (12/7/2021).
Mereka yang menamakan diri Aliansi Mahasiswa menuntut agar uang kuliah tunggal (UKT) dipangkas, karena dinilai terlalu mahal.
Dalam aksi ini para mahasiswa juga membawa spanduk bernada protes. Di antara spanduk tersebut bertuliskan 'DI MANAKAH HARI NURANI BIROKRAT!', kemudian 'BIROKRAT BERSATU MAHASISWA DIKALAHKAN', dan 'UKT MAHAL'.
Baca juga: Abimayu, Musisi Muda Sabet 49 Penghargaan Musik Klasik, Harumkan Indonesia di Kancah Internasional
Baca juga: Bukan 5 Bulan Lalu, Nia Ramadhani Pakai Sabu Sejak Masih Artis, Ini Pengakuannya ke Polisi
Baca juga: Bantu Cukupi Kebutuhan Warga Batang yang Isoman, Forkopimda Berikan Sembako dan Vitamin
Mereka menggelar orasi di depan rektorat. Sejumlah satuan pengaman kampus dan resimen mahasiswa tampak berjaga.
Mereka juga sempat menduduki teras gedung rektorat dan menggelar orasi.
Menutup pintunya dan membentangkan spanduk bertuliskan 'Aliansi Mahasiswa', sedangkan di depannya terdapat sejumlah mahasiswa membawa replika pocong dan spanduk bertuliskan 'UKT Mahal'.
"Memang sempat ada potongan (UKT) 15 persen untuk beberapa bulan tidak cukup karena dijatahkan kuota setiap mata kuliah 1 Gb kami kalikan untuk berapa bulan," ujar salah seorang mahasiswa peserta aksi, Fikri.
Fikri melanjutkan, saat ini UKT ada beberapa golongan. Mulai dari yang paling rendah berada di kisaran Rp 1,1 juta, terus ada juga yang paling mahal yakni berada di kisaran Rp 4 juta.
UKT sebesar itu, katanya, tidak semua orangtua mahasiswa mampu.
Apalagi melihat kondisi saat ini PPKM Darurat masih berlangsung.
Baca juga: Penemuan Mayat Wanita Hangus di Kebun Singkong, Polisi Tangkap 2 Pelaku dan Ungkap Motifnya
Baca juga: Unissula Semarang Luncurkan Layanan Virtual Bagi Pasien Covid
Baca juga: Nindy Ayunda Dilaporkan Mantan Ayah Mertua ke Polisi
"Orangtua yang bekerja sebagai PKL jamnya dibatasi otomatis rezekinya terpotong," tandasnya.
Dalam aksi kali ini perwakilan mahasiswa diberi kesempatan untuk audiensi dengan sejumlah petinggi kampus.
Sampai berita ini diturunkan, audiensi masih belum selesai. (*)