Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Liga Spanyol

Lionel Messi dan Barcelona dalam Situasi yang Rumit

“Saya berharap mereka dapat memasukkan gaji Messi, tetapi untuk melakukannya, mereka harus memotong di pengeluaran lain."

AFP
Megabintang Barcelona, Lionel Messi, berduel dengan bek Sevilla, Jules Kounde, pada leg pertama semifinal Copa del Rey yang berlangsung di Stadion Ramon Sanzhez Pizjuan, Kamis (11/2/2021) dini hari WIB.(AFP/CRISTINA QUICLER) 

TRIBUNJATENG.COM - Bintang sepak bola Lionel Messi menghentikan perdebatan mengenai perbedaan penampilannya bersama Barcelona dan Argentina.

Dahaga juara Lionel Messi terpuaskan setelah menjuarai Copa America 2021 bersama timnas Argentina.

Messi menjadi bagian penting dari Argentina selama gelaran Copa America 2021.

Baca juga: Gianluigi Donnarumma, Pahlawan Italia yang Jadi Musuh Fans AC Milan hingga Dijuluki Dollarumma

Perannya tidak tergantikan di halfspace ciptaan Lionel Scaloni.

Peran ini bukan hal baru, di Barcelona, posisi ini sudah ditempati pemain berusia 34 tahun ini sejak 5 musim lalu.

Pemain Argentina Lionel Messi dilempar ke udara oleh rekan satu timnya setelah memenangkan pertandingan final turnamen sepak bola Copa America Conmebol 2021 melawan Brasil di Stadion Maracana di Rio de Janeiro, Brasil, pada 10 Juli 2021. Argentina menang 1-0.
Pemain Argentina Lionel Messi dilempar ke udara oleh rekan satu timnya setelah memenangkan pertandingan final turnamen sepak bola Copa America Conmebol 2021 melawan Brasil di Stadion Maracana di Rio de Janeiro, Brasil, pada 10 Juli 2021. Argentina menang 1-0. (Tribunnews.com/CARL DE SOUZA / AFP)

Namun, ketika saga mengenai gelar bersama Argentina berakhir, muncul masalah mengenai karir Lionel Messi di Barcelona.

Tidak mudah bagi Barcelona saat ini mempertahankan Lionel Messi, buruknya finansial mereka sejak era Josep Maria Bartomeu, meninggalkan masalah besar untuk sang Presiden Joan Laporta.

Dikutip dari The Athletic, Barcelona tidak bisa mendatangkan pemain musim ini, kecuali memiliki simpanan sebesar 200 Juta Euro sebagai jaminan, ini adalah kebijakan finansial di Spanyol.

Meskipun baru saja mendatangkan Agureo, Eric Garcia dan Memphis Depay, semua didatangkan secara cuma-cuma alias gratis.

La Liga's Economic Control, membatasi keuangan klub-klub di Primera dan Segunda, alasannya untuk kesehatan neraca keuangan klub.

Mulai dari transfer hingga gaji dan pengeluaran klub lainnya, dibatasi oleh aturan ini, yang merupakan bagan dari UEFA Financial Fair Play.

Musim 2019-2020, Barcelona memiliki salary cap terbesar di La Liga dengan 671 Juta Euro semusim, di 2020-2021 angka tersebut turun menjadi 347 Juta Euro, dan musim ini Barcelona diperkirakan mengeluarkan angka 160 Juta Euro semusim.

Yang menjadi masalah adalah liabilitas Barcelona sebesar 1,3 Miliar Euro, sebelum sebulan sebelum Euro, Barcelona meminjam 525 Juta Euro dari AGM.

Liabilitas inilah yang menjadi alasannya, pasalnya, pemasukan klub diperkirakan hanya 20 persen dari liabilitas Barcelona, membuat neraca keuangan klub dianggap tidak sehat.

Segala solusi sudah dilakukan Barcelona dengan melepas beberapa pemain muda seperti Junior Firpo ke Leeds, Jean-Clair Todibo ke Nice and Konrad de la Fuente ke Marseille.

Selain itu, mereka berusaha menjual nama-nama yang jarang bermain seperti Neto, Riqui puig, Clement Lenglet hingga Martin Braihthwaite.

Barcelona juga berencana melepas Umititi dan Pjanic secara gratis untuk menekan pengeluaran klub.

Klub juga sedang bernegosiasi dengan "Catalan Core" Sergio Busquets, Gerard Pique, Jordi Alba dan Sergi Roberto.

Kecuali Sergi Roberto, semua sepakat dengan pemotongan gaji, Sergi Roberto diperkirakan akan dilepas oleh Barcelona.

Masalah terbesar Barcelona justru ada di Ousmane Dembele dan Coutinho, keduanya memiliki gaji yang cukup besar, namun keduanya tidak bisa dijual karena cidera.

Coutinho bahkan memiliki gaji yang sama dengan Girezmann, sebesar 20 Juta Euro setahun, nama terakhir tidak berminat hengkang dari Barcelona sebelum kontraknya habis dan berencana bermain di MLS.

Lalu bagaimana dengan Lionel Messi?

Situasi Messi tidak banyak berubah, ketika kontraknya secara resmi berakhir, mengakhiri lebih dari dua dekade hubungan dengan klub.

Yang menjadi lebih jelas adalah seberapa dekat situasinya terkait dengan masalah Barca dalam memenuhi aturan fair play keuangan La Liga.

Joan Laporta minggu ini tampaknya menyarankan bahwa kesepakatan telah disepakati dengan Messi untuk tetap tinggal, tetapi kontrol keuangan yang ketat menghentikan kesepakatan itu untuk diumumkan.

“Kami ingin dia bertahan, dan Leo ingin bertahan, semuanya baik-baik saja, tetapi masalah ‘fair play’ masih tersisa,” ujar Laporta.

"Saya ingin memberi tahu Anda bahwa dia bertahan, tetapi saat ini saya tidak bisa karena kami sedang mencari solusi terbaik untuk kedua belah pihak."

Situasi makin rumit setelah Pep Guardiola mengatakan dalam sebuah wawancara dengan media Catalan,

"Javier Tebas berpikir dia tahu lebih baik dari semua orang, tetapi dia harus belajar dari Liga Inggris dan memungkinkan pemilik tim untuk menginvestasikan lebih banyak uang di klub mereka." kritik Pep.

Tebas dengan cepat membalas melalui Twitter, dan memulai pertukaran informasi keuangan dan grafik, yang juga mengajak ekonom Catalan terkenal dan teman Guardiola, Xavier Sala-i-Martin.

Intervensi Pep dilihat sebagai lebih banyak tekanan yang datang dari sekitar Barcelona kepada Tebas untuk menunjukkan simpati terhadap situasi Barca.

Namun, Javier Tebas enggan memberikan pengecualian untuk Barcelona.

“Barca saat ini melebihi batas gaji mereka,” kata Tebas baru-baru ini.

“Saya berharap mereka dapat memasukkan gaji Messi, tetapi untuk melakukannya, mereka harus memotong di pengeluaran lain.

"Kami tidak bisa membuat satu aturan untuk Messi, yang lain untuk Haaland…” ujar Tebas.

Dia juga menunjukkan bahwa Liga Spanyol tidak masalah kehilangan Neymar dan Cristiano Ronaldo dalam beberapa tahun terakhir tanpa merusak kesepakatan sponsor atau penyiarannya.

Kontrak delapan tahun baru dengan ESPN ditandatangani Mei lalu ketika semua orang tahu bahwa Messi, 34 tahun, mungkin akan bertahan atau tidak.

Otoritas Liga Spanyol di masa lalu tidak mengizinkan klub untuk mendaftarkan pemain yang akan membawa mereka melewati batas yang diizinkan.

Yang paling terkenal, pada tahun 2014 gelandang Getafe Pedro Leon dibiarkan begitu saja ketika dia menolak menerima pemotongan gaji.

Leon mengambil langkah hukum melawan La Liga, dan diizinkan bermain setelah beberapa bulan absen, tetapi sistem hukum Spanyol akhirnya memenangkan La Liga.

Pengorbanan tentu akan dilakukan Barcelona untuk mempertahankan Lionel Messi.

Ini berarti adanya peluang melepas pemain kunci seperti ter Stegen, Frankie De Jong, hingga pemain muda seperti Pedri, Ansu Fati dan Ilaix Moriba.

Messi kemungkinan juga harus menerima pemotongan gaji yang besar, bahkan mungkin sekitar 80 atau 90 persen, untuk bertahan di Barca.

Klub sedang mencari cara untuk menebusnya - seperti menunda pembayaran di masa depan, atau menjamin dia sebagai duta besar yang dibayar dengan baik setelah karir bermainnya berakhir.

Tidak ada solusi yang mudah , kekacauan keuangan yang ditinggalkan oleh Bartomeu dan rekan-rekan direkturnya benar-benar buruk secara untuk Barcelona. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Situasi Rumit Lionel Messi dan Barcelona, Peran Joan Lapora, Javier Tebas Hingga Pep Guardiola

Baca juga: Pangeran Harry dan Meghan Markle Dapat Penghargaan Spesial karena Memutuskan Hanya Punya 2 Anak

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved