Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Sejarah Terbentuknya Palung Mariana, Tempat Terdalam Bumi hingga 11 Km

Palung Mariana terbentuk sekitar 180 juta tahun lalu akibat adanya tabrakan kuat antara lempeng tektonik Pasifik dan lempengan Filipina. Tabrakan ter

Penulis: Puspita Dewi | Editor: abduh imanulhaq
virenial.com/ Mariana Trench
Mengenal Palung Mariana, Tempat Terdalam Bumi Dijuluki Kegelapan Abadi 

Sejarah Terbentuknya Palung Mariana, Tempat Terdalam Bumi hingga 11 Km

TRIBUNJATENG.COM - Palung Mariana adalah palung yang paling dalam di bumi, terletak di dasar laut sebelah timur kepulauan Mariana barat Samudra Pasifik dekat dengan Jepang dan pulau Guam.

Palung Mariana berbentuk bulan sabit yang membentang sepanjang 2.550 km dengan lebar 69 kilometer.

Kedalaman Palung Mariana mencapai hampir 11 km. Jika Gunung Everest dijatuhkan ke Palung Mariana, dasar Palung Mariana masih berada lebih dari 1,6 km di bawah air.

Baca juga: Gunung Api Terbesar di Dunia yang Tersembunyi di Bawah Laut Akhirnya Muncul ke Permukaan

Baca juga: Zacaton Sumur Terdalam di Dunia yang Mematikan hingga Ilmuwan Gunakan Robot Penyelam

Baca juga: Lubang Raksasa Tiba-tiba Muncul di Lahan Pertanian Meksiko, Berisi Air Bergerak

Baca juga: Nia Ramadhani Pernah Konsumsi Sabu-sabu Sebelum Ketemu Ardi Bakrie

Karena kedalamannya yang ekstrem, Palung Mariana diselimuti kegelapan abadi dengan suhu hanya beberapa derajat di atas titik beku.

Tidak ada cahaya sama sekali.

Tekanan air di dasar Palung Mariana pun mencapi 8 ton per inci persegi atau sekitar seribu kali tekanan atmosfer standar di permukaan laut.

Palung Mariana terbentuk sekitar 180 juta tahun lalu akibat adanya tabrakan kuat antara lempeng tektonik Pasifik dan lempengan Filipina.

Tabrakan tersebut akhirnya menciptakan titik yang lapisannya jatuh ke dalam lapisan mantel Bumi.

Pada titik tumbukan, salah satu lempeng menukik di bawah lempeng lainnya hingga menciptakan palung samudra.

Palung Mariana terbentuk melalui proses yang disebut subduksi.

Ketika dua lempeng bertabrakan satu sama lain, sebuah lempeng samudera jatuh ke bawah ke dalam mantel, sementara lempeng lainnya naik ke atas. Gerakan ini menciptakan parit di mana lempeng samudera yang turun menyeret ke bawah tepi lempeng utama. Gerakan ini juga menciptakan gempa bumi terbesar yang diketahui, yang sering menimbulkan tsunami.

Palung ini pertama kali diteliti pada tahun 1875 oleh kapal Angkatan Laut Britania, Challenger II, menggunakan kapal selam bernama Trieste dan memberikan nama titik terdalam dari palung tersebut Kedalaman Challenger.

Namun palung Mariana ini sebagian besar belum dijelajahi karena tekanan hidrostatiknya. Saat manusia menyelam semakin dalam, tekanan hidrostastiknya semakin tinggi.

Batas kapal selam berada di titik aman adalah berada di kedalaman 185 meter.

Dalam kondisi darurat, dilansir dari laman nap.edu, awak kapal selam bisa keluar dan berenang ke permukaan dengan catatan mereka berada di kedalaman kuran dari 600 kaki atau kurang dari 185 meter.

Di atas itu, mereka perlu bantuan dari luar.

Dilansir dari Schmidt Ocean Institute, tekanan hidrostatis air meningkat sebanyak 1 atm setiap kedalaman 10 meter. Jika tekanan di udara adalah 1 atm, maka tekanandi kedalaman 838 meter adalah 80 atm. Sementara manusia hanya bisa bertahan pada tekanan sekitar 3 hingga 4 atm.

Saat air masuk ke kapal selam, kurang dari hitungan detik gendang telinga akan pecah, paru-paru akan termampatkan menyebabkan rasa sakit yang luar biasa lalu pecah, selanjutkan akan diikuti oleh pembuluh darah dan organ seluruh tubuh yang ikut hancur. Sehingga membuka pintu kapal selam dan berenang keluar adalah hal yang mustahil kecuali kapal selam tersebut masih berada di kedalaman dangkal.

Karena itu kedalaman Palung Mariana diukur menggunakan gema suara.

Challenger II mengukur kedalam 5.960 fathom (10.900 m) pada 11° 19' U, 142° 15' T. Penyuaraan ini diulang berkali-kali menggunakan "earphone" untuk mendengar sinyal yang kembali ketika "stylus" melewati skala kedalaman "graduated",

sementara itu ketika pengukuran waktu kecepatan mesin gema-suara, sebuah bagian yang diperlukan dari proses ini, ditangani dengan "stopwatch".

Untuk alasan ini dianggap cukup berhati-hati untuk mengurangi satu skala divisi (20 fm) ketika mengumumkan resmi kedalaman baru 5.940 fm (10.863 m).

(*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved