PPKM Darurat
Datangi Kantor Polisi, Driver Ojol di Tegal Mengeluh Kesulitan Mengakses Jalan Selama PPKM Darurat
Komunitas driver ojek online (Ojol) di Kota Tegal, mengeluhkan sulitnya mengakses jalan di tengah penyekatan
Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: galih permadi
TRIBUNJATENG.COM,TEGAL - Komunitas driver ojek online (Ojol) di Kota Tegal, mengeluhkan sulitnya mengakses jalan di tengah penyekatan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Jawa- Bali.
Keluhan tersebut secara langsung disampaikan kepada Satuan Lalu Lintas Polres Tegal Kota, Jumat (16/7/2021).
Perwakilan ojol, Yusuf (31) mengatakan, inti permohonannya untuk meminta kemudahan akses jalan semasa PPKM Darurat.
Karena saat di lapangan, ojol dilarang petugas untuk melintasi penyekatan.
Yusuf mengatakan, padahal adanya PPKM Darurat ini sangat mempengaruhi penghasilan para driver ojol.
Jika tidak diperbolehkan melintas, maka pengeluaran bensin akan lebih banyak untuk memutar mencari jalan tikus.
"Dampak dari PPKM itu saja sudah membuat orderan berkurang. Kalau tidak boleh melintas, maka pengeluaran tenaga, waktu, dan bensin itu lebih gede," katanya kepada tribunjateng.com.
Yusuf bersyukur, kepolisian menerima permohonan yang diajukan oleh komunitas driver ojol di Kota Tegal.
Ia mengatakan, total komunitas ojol di Kota Tegal berjumlah 50.
Jika untuk driver ojol, totalnya mencapai 1.000 orang.
Ia berharap, kesanggupan kepolisian untuk membuka akses jalan bagi ojol dapat terlaksana di lapangan.
"Poinnya kami hanya meminta akses. Dari kepolisian menyatakan akan membantu membuka akses jalan untuk ojol dengan menunjukkan bukti orderan," ungkapnya.
Kasatlantas Polres Tegal Kota, AKP Nur'aini Rosyidah mengatakan, pihaknya menyadari akan penurunan penghasilan yang dialami para driver ojol.
Selain itu penyekatan jalan tentu sangat menghambat pekerjaan mereka.
AKP Aini mengatakan, ada kelonggaran bagi driver ojol untuk melintas titik-titik penyekatan di Kota Tegal.
Syaratnya mereka harus menunjukkan bukti orderan.
Namun hanya untuk orderan barang-barang yang bersifat esensial dan kritikal, seperti obat-obatan dan makanan.
"Kami kasih kesempatan pada mereka. Ojol yang sudah mendapatkan orderan bisa mengakses jalan yang disekat. Kemudian sampai mengantarkan orderan, itu diperbolehkan," jelasnya. (fba)
TONTON JUGA DAN SUBSCRIBE :