Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

PPKM Darurat

BERITA LENGKAP : Obat-obatan, Alkes, hingga Oksigen Terbatas Penyebab RS Kolaps

Presiden Jokowi memerintahkan Kemenkes untuk mempercepat vaksinasi di tiga provinsi, yakni Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Banten.

Humas Pemprov Jateng
Gubernur Ganjar Pranowo melihat penanganan pasien Covid-19 di RSUD Djoyonegoro, Temanggung, Kamis (15/7/2021). 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA -- Presiden Jokowi memerintahkan Kemenkes untuk mempercepat vaksinasi di tiga provinsi, yakni Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Banten.

Tiga provinsi itu akan menjadi fokus wilayah vaksinasi pemerintah setelah Bali dan DKI Jakarta. Jokowi membeberkan tingkat vaksinasi di tiga wilayah itu masih rendah. Rincinya, Jawa Barat baru 12 persen, Jawa Tengah 14 persen, dan Banten 14 persen.

"Provinsi mana yang harus kita fokuskan? Menurut saya tiga yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Banten,” kata Jokowi saat memberikan arahan dalam Ratas Penanganan Pandemi Covid-19 (Evaluasi PPKM Darurat) di Istana Merdeka, Jumat (16/7) dan disiarkan di YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (17/7).

Percepatan progres vaksinasi, kata Jokowi, adalah hal mutlak. Dia mengutip pernyataan Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom.

"Salah satu kunci kita menyelesaikan masalah ini adalah kecepatan vaksinasi," tegas Kepala Negara.

Percepatan vaksinasi di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Banten diharapkan bisa mengejar target herd immunity di pulau Jawa pada Agustus ini. Jokowi mengatakan, dibandingkan tingkat vaksinasi di Jakarta dan Bali, tingkat vaksinasi di tiga provinsi itu masih masih rendah.

Jangan Distok

Di Bali sudah 81 persen dosis yang telah disuntikkan. Sementara di DKI Jakarta sudah 72 persen. Jokowi menargetkan Provinsi Bali dan DKI Jakarta akan mencapai herd immunity (kekebalan kelompok) pada Agustus mendatang.

Paling lambat, pertengahan September kedua provinsi prioritas itu sudah harus mencapai herd immunity.

"Sehingga Jawa bisa segera masuk ke herd immunity, nanti di rapat bulan Agustus akhir atau awal September. Tapi kalau program tanpa stok (vaksin) tadi berjalan saya kira Agustus bisa selesai," kata Jokowi.

Program vaksinasi tanpa stok yang ia maksud adalah percepatan penyuntikan vaksin yang sudah disalurkan.

Sebab, kata Jokowi, dari 137 juta vaksin yang diterima Indonesia, baru 54 juta saja yang diberikan. Artinya, ada stok yang belum digunakan.

Dari situ, ia meminta agar baik Kementerian Kesehatan, Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan, hingga puskesmas-puskesmas untuk segera menghabiskan stok yang ada.

Bila mendapatkan vaksin lagi, juga diminta untuk langsung dihabiskan, tidak distok.

Jokowi menyebut vaksin yang tiba di Indonesia mencapai 137 juta dosis, sedangkan yang sudah disuntikkan baru sekitar 54 juta.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved