Manfaat Jahe
Amankah Penderita Diabetes Konsumsi Jahe? Simak Penjelasannya
Amankah penderia diabetes konsumsi jahe? simak penjelasannya. Jahe merupakan rempah yang sangat populer sebagai obat herbal.
Penulis: Adelia Sari | Editor: abduh imanulhaq
TRIBUNJATENG.COM - Amankah penderia diabetes konsumsi jahe? simak penjelasannya.
Jahe merupakan rempah yang sangat populer sebagai obat herbal.
Sejumlah senyawa dalam jahe dipercaya dapat mengobati berbagai ganguan kesehatan.
Seperti mual, pusing, flu hingga batuk.
Baca juga: 7 Resep Wedang Jahe yang Bisa Kamu Kreasikan, Kaya Manfaat, Kamu Suka yang Mana?
Baca juga: Bolehkah Minum Air Jahe Setiap Hari? Simak Penjelasannya
Baca juga: Apakah Jahe Baik Bagi Penderita Asam Lambung? Simak Penjelasannya
Baca juga: Kombinasi Jahe dan Madu Tingkatkan Sistem Kekebalan Tubuh, Begini Cara Konsumsinya
Masyarakat juga mengonsumsi tumbuhan rimpang ini untuk meningkatkan kekebalan tubuh.
Terlebih di tengah pandemi seperti saat ini.
Sehingga banyak masyarakat yang mengonsumsi jahe secara rutin.
Baik dijadikan wedang, jamu hingga ekstrak jahe.
Akan tetapi, pada seseorang dengan penyakit tertentu tidak dianjurkan mengonsumsi jahe dalam jumlah banyak.
Satu di antaranya adalah orang yang memiliki penyakit Diabetes.
Diabetes merupakan penyakit kronis dimana kadar gula dalam darah tinggi.
Pada penderita diabetes, pankreas tidak bisa memproduksi hormon insulin sesuai kebutuhan.
Sehingga memengaruhi cara tubuh memproses gula menjadi energi.
Dilansir dari Healtline, mengonsumsi jahe bisa membantu untuk menurunkan gula dalam darah.
Hal ini karena jahe rendah karbohidrat dan kalori.
Jahe hanya mengandung 1,3 gram karbohidrat per sendok teh.
Jahe juga memiliki rasa pedas dan mengandung potasium, zat besi, serta serat.
Selama bertahun-tahun, jahe telah terbukti membantu mengurangi kadar gula darah dan membantu mengatur respons insulin pada penderita diabetes.
Dalam satu studi hewan tahun 2014, tikus gemuk dengan diabetes diberi campuran kayu manis dan jahe.
Tikus-tikus ini mengalami banyak manfaat, yaitu penurunan kadar gula darah dan peningkatan kadar insulin.
Senyawa anti-inflamasi dalam jahe juga dapat membantu mencegah komplikasi diabetes.

Namun, Anda tetap harus berhati-hati saat mengonsumsinya.
Pakar kesehatan justru tidak menyarakan penderita diabetes mengonsumsi jahe secara sembarangan.
Apalagi jika penderita diabetes sedang mengonsumsi obat sejenis metformin.
Karena jahe bisa mempengaruhi kerja obat tersebut.
Sehingga bisa membuat kondisi hipoglikemia atau penurunan kadar gula darah secara drastis.
Hal ini sangat berbahaya bagi penderita diabetes.
Dengan kata lain, penderita diabetes boleh mengonsumsi jahe takaran yang tepat.
Bahkan jika perlu harus melakukan konsultasi lebih dahulu kepada dokter.
Bagi orang yang memili kelainan darah atau sedang mengonsusmi obat pengencer darah tidak disarankan mengonsumsi jahe.
Karena akan menyebabkan pendarahan.
Jangan konsumsi jahe melebihi 4 gram setiap harinya.
Karena akan menimbulkan efek samping.
Jahe juga tidak dianjurkan bagi wanita hamil lebih dari 1 gram. (*)