Serie A Liga Italia
Pemain Muda AC Milan Ini Warisi Nomor Punggung 10 Milik Hakan Calhanoglu yang Minggat ke Inter Milan
Pemain Muda AC Milan Ini Warisi Nomor Punggung 10 Milik Hakan Calhanoglu yang Minggat ke Inter Milan
Penulis: Fachri Sakti Nugroho | Editor: abduh imanulhaq
Pemain Muda AC Milan Ini Warisi Nomor Punggung 10 Milik Hakan Calhanoglu yang Minggat ke Inter Milan
Baca Artikel Seputar Serie A Liga Italia di Sini
TRIBUNJATENG.COM, MILAN - Nomor punggung 10 bukan nomor biasa di sebuah tim sepak bola, apalagi di AC Milan.
Nomor 10 tidak bisa dikenakan oleh sembarang orang.
Biasanya, pemain yang mengenakan jersey nomor 10 adalah seorang playmaker atau gelandang serang.
Sosoknya selalu menjadi harapan saat tim butuh gol dan kemenangan.
Baca juga: Apa Jadinya Giroud di AC Milan, Setajam Ibrahimovic Atau Melempem Seperti Mandzukic?
Baca juga: Selain Maldini, Sosok Ini Jadi Kunci AC Milan Sukses Rekrut Talenta Muda Berbakat di Bursa Transfer
Baca juga: Ini Daftar 5 Pemain Baru Incaran AC Milan, 1 Pemain Pengganti Calhanoglu yang Dibajak Inter Milan
Baca juga: AC Milan Akan Datangkan Pemain Top Jebolan Inter Milan, Balas Dendam Pembajakan Calhanoglu
Meski sama-sama jago mencetak gol, namun peran nomor 10 berbeda dengan striker utama yang biasa mengenakan jersey nomor 9.
Pemain dengan nomor punggung 10 memiliki tugas yang lebih berat, yaitu menjaga irama permainan.
Ia harus bisa memainkan ritme pertandingan, tahu kapan harus bermain cepat atau lambat, dan akurat dalam menentukan kapan harus menyerang dan bertahan.
Di AC Milan, ada sejumlah nama kondang yang menyandang nomor 10.
Mulai dari legenda Belanda Ruud Gullit, Dejan Savicevic, Zvonimir Boban, Manuel Rui Costa, Clarence Seedorf, Kevin-Prince Boateng, Keisuke Honda, hingga Hakan Calhanoglu.
Namun kini Calhanoglu memilih menyeberang ke kubu Inter Milan.
Sehingga nomor 10 di AC Milan kosong tak terisi.
Meski begitu, tak butuh waktu lama bagi AC Milan untuk menemukan sosok yang tepat mengenakan jersey nomor 10.
Dari semua kandidat potensial yang ada, nama Brahim Diaz dipilih oleh AC Milan untuk mengenakan nomor istimewa tersebut.
Musim lalu, Brahim Diaz bernomor punggung 21.
Kini gelandang asal Spanyol berusia 21 tahun ini diberi kepercayaan memakai nomor 10.
Sebagaimana diketahui, Brahim Diaz telah memperpanjang masa peminjaman di AC Milan dari Real Madrid.
Dalam penandatanganan kontrak baru, selain memperpanjang masa peminjaman sampai dua tahun mendatang, AC Milan juga punya opsi membeli secara permanen mantan pemain Manchester City ini di akhir musim 2022-2023.
Dikutip dari situs Sky Sports, biaya peminjaman Diaz menyentuh tiga juta euro atau sekitar Rp 51,4 miliar per musim.
Milan bisa mempermanenkan sang gelandang dengan biaya transfer sebesar 22 juta euro atau sekitar Rp 377,5 miliar.
Di sisi lain, Real Madrid nantinya juga bisa membeli Diaz dari AC Milan dengan biaya transfer sebesar 27 juta euro atau sekitar Rp 464,2 miliar.
Musim lalu, Diaz memang tampil cukup menjanjikan.
Dia menghasilkan sebelas gol (7 gol-4 assist) dalam total 39 penampilan. Angka rata-ratanya mencapai 0,28 gol per laga.
Pantas dicatat, statistik itu didapat dalam kondisi dirinya tak reguler menjadi pengisi starting XI AC Milan.
Dari 27 penampilan di Liga Italia misalnya, hanya 15 kali ia menjadi starter.
Musim lalu, dia dikalahkan oleh pemain Turki, Hakan Calhanoglu yang menjadi starter tetap di lini tengah.
Musim ini, Calhanoglu membelot ke rival Milan, Inter Milan.

Nomor sepuluh merupakan nomor bergengsi di Rossonerri.
Pemain yang menggunakan nomor keramat ini cenderung selalu tampil bagus dalam memberikan kontribusi gol.
Pada masa lalu, saat AC Milan era Ruud Gullit dan Marco Van Basten, nomor 10 ini pernah dipakai oleh Ruud Gullit.
Striker berambut gondrong itu mencetak 56 gol dan 40 asis dalam 171 penampilan bersama AC Milan.
Sejak 1995 sampai sekarang, deretan pemain yang memakai jersey nomor sepuluh biasanya selalu jadi pemain kunci.
Pada periode 1995-1998 ada Dejan Savicevic yang menghasilkan 30 gol (11 gol-19 assist) dalam 52 laga. Lalu ada Zvonimir Boban (1998-2001) dengan 22 gol (11 gol-11 assist) dalam 79 penampilan.
Manuel Rui Costa pada 2001-2006 menghasilkan 58 gol (11 gol-47 assist) dalam 192 kali merumput. Clarence Seedorf di selang 2006-2012 menyumbang 80 gol (40 gol-40 assist) dalam 241 penampilan.
Pada 2012-2014, Kevin-Prince Boateng hanya bermain 39 kali sebagai nomor 10 di AC Milan. Tetapi, dia juga cukup oke dengan memberikan kontribusi 12 gol (5 gol-7 assist).
Keisuke Honda menghasilkan 27 gol (11 gol-16 assist) dalam 92 pertandingan pada 2014-2017. Terakhir, Hakan Calhanoglu (2017-2021) bahkan mengemas 80 gol (32 gol-48 assist) dalam 172 penampilan.
Kalau diambil rata-ratanya, dari Savicevic hingga Calhanoglu, pemain nomor 10 AC Milan menghasilkan 0,33 gol pada setiap penampilan atau satu gol setiap tiga kali merumput.
Inilah tanggung jawab yang diemban Diaz, sang pemilik nomor sepuluh sekarang.
Jika menilik kiprahnya musim lalu, rasio angka tersebut sudah dicapainya. Yang diperlukan sekarang oleh Diaz adalah konsistensinya sepanjang musim.
Musim ini Milan bergerak cepat dalam bursa transfer pemain. Pelatih Stefao Pioli sudah mendaratkan enam pemain di bursa transfer musim panas ini.
Tiga pemain datang dalam gelombang pertama yakni Mike Maignan (Lille), Fikayo Tomori (Chelsea), dan Sandro Tonali (Brescia). Daftar tersebut bertambah menjadi enam menyusul kedatangan Olivier Giroud (Chelsea), Fode Ballo-Toure (AS Monaco), dan Brahim Diaz (Real Madrid).
Namun, dikutip dari MilanNews, kedatangan enam bintang tersebut tak membuat AC Milan merasa puas.
Mereka dikabarkan masih ingin mendatangkan lima nama lagi di bursa transfer musim panas ini untuk mengisi empat posisi yang dirasa masih membutuhkan tambahan amunisi.
Di lini tengah, mereka masih mencari sosok playmaker anyar sebagai pesaing bagi Braham Diaz menyusul hengkangnya Calhanoglu.
Rossoneri juga tengah memburu sosok pelapis Davide Calabria di sektor bek sayap kanan, sosok gelandang tengah pelapis Franck Kessie atau Ismael Bennacer, dan sosok penyerang muda yang bisa menjadi pelapis Zlatan Ibrahimovic.
(*)