Berita Pekalongan
39 Warga Terjaring dalam Penyisiran Aktivitas Warga Pekalongan di Malam Hari saat PPKM
39 warga yang ditemukan masih beraktivitas di atas pukul 21.00 WIB, dilakukan swab antigen di Monumen Juang Pekalongan.
Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: moh anhar
TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - Pelaksanaan perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat level 4 di Kota Pekalongan, Jawa Tengah berhasil meningkatkan kepatuhan masyarakat terhadap disiplin protokol kesehatan.
Pada hari pertama pelaksanaan PPKM darurat pada Rabu (21/7/2021) malam, warga yang kedapatan melanggar PPKM semakin turun dan saat dilakukan tes rapid antigen pun hasilnya negatif.
Wali Kota Pekalongan Achmad Afzan Arslan Djunaid mengatakan, bahwa PPKM level 4 ini diperpanjang sampai tanggal 25 Juli.
"Malam ini kami sosialisasikan perpanjangan PPKM, jadi untuk aktivitas masyarakat dibatasi sampai pukul 21.00 WIB. Jika ada warga yang berkerumun melebihi pukul 21.00 WIB akan kami bawa ke Monumen Juang untuk swab antigen."
"Ada 39 warga yang ditemukan masih beraktivitas di atas pukul 21.00 WIB, kami swab antigen di Monumen Juang dan hasilnya seluruhnya negatif," kata Wali Kota Pekalongan Achmad Afzan Arslan Djunaid kepada Tribunjateng.com, Kamis (22/7/2021) dini hari.
Aaf, panggilan akraba Wali Kota Pekalongan ini, mengungkapkan, saat ini statistik kasus Covid-19 maupun kasus meninggal akibat Covid-19 di Kota Pekalongan mengalami penurunan.
Kendati demikian, ini tak boleh membuat masyarakat abaikan protokol kesehatan.
"Saat ini ruang isolasi di RSUD Bendan masih full, hanya IGD yang masih ada."
"Lalu hasil swab antigen yang non reaktif tadi semoga menjadi pertanda bahwa kasus Covid-19 di Kota Pekalongan bisa menurun. Mari, lebih menjaga diri dan mengurangi mobilitas di luar rumah sehingga kasus Covid-19 bisa kita tekan," ungkapnya.
Pihaknya menambahkan, saat ini status Kota Pekalongan masih zona merah.
Baca juga: 60 Anak di Jateng Jadi Korban Kekerasan Seksual Selama Pandemi Covid-19, Pelaku Ayahnya Sendiri
Kemudian, Kota Pekalongan juga masih mempunyai catatan dari pemerintah pusat bahwa mobilitas warga masih tinggi.
"Oleh karena itu, saya mengajak kepada masyarakat untuk benar patuh terhadap anjuran dari pemerintah. Hal ini guna mencegah penyebaran virus corona di Kota Pekalongan," tambahnya. (*)