Berita Kudus
Dua Pelatih Berlisensi A Daftar Jadi Pelatih di Persiku Kudus, Ferdaus: Tetap Harus Lewat Seleksi
Pelatih berlisensi A yang juga pernah membawa sebuah tim juara di Liga 1 Indonesia, melirik Persiku Kudus.
Penulis: raka f pujangga | Editor: moh anhar
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Pelatih berlisensi A yang juga pernah membawa sebuah tim juara di Liga 1 Indonesia, melirik Persiku Kudus.
Hal itu diakui Manajer Persiku Kudus, Ferdaus Ardyansyah, saat ditemui di kantornya, Kamis (22/7/2021).
Ferdaus menyebutkan, jumlah pelatih yang sudah mendaftar sejak dibukanya pendaftaran pada tanggal 19 Juli 2021 sebanyak 14 sampai 16 orang.
Dari jumlah itu, kata dia, dua orang di antaranya telah memiliki lisensi A dan pernah menjadi asisten pelatih pada tim yang menjuarai Liga 1 Indonesia.
"Meski begitu, tidak serta merta punya lisensi A itu pasti jadi pelatih. Kriteria itu tidak menjadi dasar, tetap melewati seleksi," ujar dia.
Ardy menyebutkan, tidak akan membuat keputusan sendiri untuk membentuk ofisial Persiku Kudus.
Pihaknya akan mempertimbangkan masukan dan saran dari tujuh orang manajemen yang akan segera terbentuk.
"Pembentukan ofisial yang terdiri dari pelatih, asisten pelatih dan sebagainya itu berdasarkan SK manajemen," ujarnya.
Baca juga: Bupati Sragen Pastikan Pasien Covid-19 Isoman Terdata Dapat Obat dan Bantuan Jatah Hidup
Baca juga: Hasil Sepakbola Putra Olimpiade 2020: Duel Pembuka Mesir vs Spanyol Berakhir Imbang 0-0
Baca juga: Tangis Sedih Bocah Vino Dengar Ayah Ibunya Meninggal: Kok Bisa Meninggal? Ayah Ibu kan Masih Muda?
Baca juga: Sempat Bikin Baliho Kontroversial, Kades Jenar Sragen Akhirnya Divaksin Covid-19 oleh Bupati Yuni
Pihaknya ingin memulai pondasi besar dalam pembentukan pondasi dasar tim yang kuat dengan dukungan manajemen yang kapabel.
"Tim harus terbentuk secara transparan dan dan diisi orang-orang profesional di bidangnya masing-masing," katanya.
Ardy juga berjanji tidak akan menyingkirkan potensi-potensi lokal yang berasal dari Kabupaten Kudus.
Meskipun tidak bisa 100 persen berasal dari Kudus, namun dia bisa memastikan di atas 50 persen akan diisi potensi lokal.
"Kalau bisa lebih dari 50 persen berasal dari potensi lokal," ujarnya.
Setelah tim terbentuk, dia berharap, latihan dan pertandingan dapat terlaksana sesuai dengan protokol kesehatan.
Dia pun tidak mempersoalkan jika pertandingan Liga 3 Indonesia dilaksanakan tanpa penonton.
"Tentunya pelaksanaan pertandingan berbeda karena masih pandemi, jadi tanpa penonton di stadion," ujarnya.
Sehingga pihaknya bisa sekaligus menguji ketangguhan timnya dalam setiap pertandingan.
"Keinginan suporter tentu menang dan menang. Tapi nanti kami perlu memutuskan target manajemen dari program kerja yang dibangun bersama-sama," ucapnya. (*)