Berita Regional
Sudah Terlambat, Kata Shiri Sambil Menangis saat Antre Isi Oksigen Dapat Kabar Ibunya Meninggal
Air mata Shiri pun pecah. “Sudah terlambat, ibu saya sudah meninggal," katanya, Kamis (22/7/2021).
TRIBUNJATENG.COM - Di Pontianak, Kalimantan Barat, seorang pria mengalami kejadian pilu.
Pria itu menangis saat sedang antre isi oksigen.
Dia mendapat kabar bahwa sang ibu telah meninggal dunia.
Baca juga: Ibu dan Anak Ditemukan Membusuk, Sebelumnya Sempat Mengeluh Demam dan Batuk
Puluhan warga sudah mengantre untuk mengisi oksigen sejak Kamis (22/7/2021) pagi.
Di tengah antrean tersebut ada seorang pria bernama Shiri.
Shiri yang mengenakan kemeja krem ikut mengantre di sebuah perusahaan pengisian oksigen di Jalan Veteran, Kota Pontianak.
Shiri datang sejak pagi, berusaha mencarikan oksigen untuk sang ibu.
Ibu Shiri tengah sakit dan mengalami sesak napas.
Namun ia hanya dirawat di rumah.
Saat sedang mengantre, sekira pukul 11.00 WIB, Shiri mendapat telepon.
Setelah menerima telepon tersebut, ia tampak bingung tak bisa berkata-kata.
Sang ibu ternyata telah meninggal dunia.
Air mata Shiri pun pecah.
“Sudah terlambat, ibu saya sudah meninggal," katanya, Kamis (22/7/2021), mengutip Tribun Pontianak.
Shiri tak banyak mengucapkan kata sesaat sebelum pergi meninggalkan antrean tersebut.
Shiri menyebut sang ibu dirawat di rumah.
Di rumah sakit pun tidak ada persediaan oksigen.
"Saya dari pagi.
Oksigennya telat ini.
Ibu saya yang sakit dirumah sesak nafas gini juga, perawatan di rumah, dirumah sakit tidak ada oksigen katanya,"tuturnya sembari mengusap air mata, mengutip Tribun Pontianak.
Shiri lalu bergegas pergi dari lokasi antrean menuju rumahnya, sembari membawa tabung kosong.
Sementara itu, ketegangan terjadi dalam antrean panjang pengisian tabung oksigen di Jalan Veteran.
Warga yang telah mengantre sejak pagi meminta kejelasan terkait pengisian tabung oksigen mereka.
Pihak perusahaan mengaku tak mampu melayani seluruh masyarakat.
Saat ini, PT Megah Utama Prima fokus melayani pengisian oksigen bagis rumah sakit.
Perusahaan tersebut melayani pengisian oksigen tabung kecil dalam jumlah yang tak banyak.
''Jadi yang belum dapat nomor saya minta maaf, kami tidak mampu,” kata sekretaris perusahaan Yustina, mengutip Tribun Pontianak.
Kepala Operasional PT Megah Utama Prima, Abror menyebut, setiap pagi pihaknya menyediakan 10 hingga 15 tabung kecil untuk membantu warga.
Selebihnya, pihak pabrik tidak mampu memenuhi.
Kebutuhan di rumah sakit tetap didahulukan. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sedang Antre Isi Oksigen, Pria Ini Menangis Dapat Kabar Ibunya Telah Meninggal: Sudah Terlambat
Baca juga: Prostitusi Sesama Jenis Libatkan Siswa SMP di Padang, Terbongkar karena Pertengkaran 2 Pria di Jalan