PPKM Level 4
Alasan PPKM Level di Sragen Kini Disamakan Wilayah Soloraya
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Sragen naik level dari 3 menjadi 4.
Penulis: Mahfira Putri Maulani | Editor: galih permadi
TRIBUNJATENG.COM, SRAGEN – Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Sragen naik level dari 3 menjadi 4.
Hal ini dikarenakan adanya kebijakan aglomerasi, sementara aglomerasi wilayah Soloraya masuk PPKM Level 4.
Hal tersebut disampaikan dalam rapat koordinasi dengan Menteri dan Gubernur melalui zoom meeting.
Penyamaan level PPKM ini akan berimbas pada pelaksanaan vaksinasi yang juga harus sama.
Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengatakan Kota Solo pelaksanaan vaksinasi sudah mencapai 64 persen.
Pencapaian vaksinasi di Solo itu dikatakan Bupati Yuni sangat jauh dengan pencapaian vaksinasi di Sragen yang baru 20 persen. Begitupula di Kabupaten lain di wilayah Soloraya yang rata-rata 20 persen.
Bupati menyampaikan perlakuan PPKM Level saat ini sudah tidak lagi per kabupaten/kota melainkan se wilayah aglomerasi.
"Sudah dibahas tidak lagi per kabupaten treatment-nya namun se wilayah aglomerasi. Seperti wilayah Surakarta capaian vaksin 60 persen tapi Soloraya paling baru 20 persen."
"Kan jauh sekali, percuma kalau solo bisa mencapai yang lain tidak. Diharapkan, kami di wilayah aglomerasi vaksin tolong bisa sama," kata Yuni.
Terkait ini, Yuni mengatakan Menteri Kesehatan (Menkes) sudah menyanggupi untuk pelaksanaan vaksinasi sudah bukan tingkat daerah namun tingkat aglomerasi.
Selain membahas vaksinasi, Yuni menyampaikan dalam rapat tersebut juga membahas RS Darurat Covid-19 di Donohudan pada akhir Juli bisa beroperasional.
Maksimalkan Isolasi Terpusat
Pada PPKM level 4 ini, Yuni mengatakan akan mengoptimalkan gedung isolasi Terpusat Covid-19. Dia melanjutkan saat ini hanya terisi 50 persen.
Hal ini dikarenakan, banyak masyarakat yang terkonfirmasi Covid-19 lebih memilih isolasi mandiri dirumah masing-masing.
"Isolasi terpusat belum dimanfaatkan optimal baru sekitar 50 persen terisi, karena masyarakat lebih senang isolasi dirumah. Nanti harus dipastikan semua karena Isolasi terpusat lebih bisa terkontrol," lanjut dia.
Dirinya akan meminta tolong TNI-Polri untuk menggerakkan dan mengangkut pasien positif Covid-19 yang isolasi di rumah dibawa ke Technopark.
Yuni melanjutkan saat ini masyarakat semakin takut dan mulai ada kecenderungan tidak jujur ketika sakit. Sehingga dirinya meminta seluruhnya agar lebih menekankan sosialisasi ke masyarakat.
"Kalau dirumah mungkin masih bisa melihat keluarga, tapi tidak bisa termonitor dengan baik. Ini PR kita untuk sosialisasi terus kepada masyarakat, vaksinasi juga," tandasnya. (uti)