Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Tegal

BOR Isolasi Terpusat Kota Tegal Rendah, Dinkes: Banyak yang Tidak Mau

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tegal mencatat, keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) di gedung isolasi mandiri terpusat sangat rendah. 

Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: m nur huda
TRIBUN JATENG/FAJAR BAHRUDDIN
Gedung Rumah Susun Sewa Sederhana (Rusunawa) baru di Kota Tegal yang difungsikan sebagai tempat isolasi mandiri.  

TRIBUNJATENG.COM, TEGAL - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tegal mencatat, keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) di gedung isolasi mandiri terpusat sangat rendah. 

Padahal, masyarakat yang sedang menjalani isolasi mandiri cukup banyak di Kota Tegal

Tercatat ada sejumlah 679 orang yang berstatus sedang menjalani isolasi mandiri

Kepala Dinkes Kota Tegal, dr Sri Primawati Indraswari mengatakan, persentase BOR gedung isolasi mandiri terpusat hanya 25 persen. 

Baik tempat isolasi terpusat di Rusunawa Tegalsari maupun GOR Tegal Selatan. 

"BOR isolasi terpusat kita turun banget. Totalnya hanya sekira 25% saja," kata Prima kepada tribunjateng.com, Rabu (28/7/2021). 

Prima mengatakan, kesadaran masyarakat untuk menjalani isolasi mandiri di gedung isolasi terpusat masih rendah. 

Karena banyak masyarakat yang lebih memilih menjalani isolasi mandiri di rumah. 

Prima mengimbau, masyarakat yang terkonfirmasi positif Covid-19 diharapkan mau menjalani isolasi di gedung isolasi mandiri terpusat. 

Tujuannya agar kondisi kesehatan dapat terpantau oleh tenaga medis. 

Selain itu, ketaatan masyarakat untuk menjalani isolasi mandiri terpusat juga akan meminimalisir angka kematian pasien Covid-19. 

"Banyak masyarakat yang tidak mau isolasi terpusat. Mereka inginnya di rumah masing-masing," ujarnya. 

Menurut Prima, masyarakat yang terkonfirmasi positif Covid-19 tidak perlu khawatir soal makanan di tempat isolasi mandiri terpusat. 

Ada jatah makan, snack dan obat yang dikonsumsi tiga kali dalam sehari.

Ia memastikan, pemenuhan gizi dan vitamin akan tercukupi. 

"Isolasi terpusat juga bertujuan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Seperti gejala happy hipoxia. Terlihat normal tapi ternyata saturasi oxigennya sudah turun. Ini yang bahaya," jelasnya. (fba)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved