Kuliner Kudus
Gurihnya Lentog Tanjung Kuliner Khas Kudus dan Mitos yang Dipercaya Warga
Kisahnya, kata Umi, pada zaman dahulu ada seorang wali yang akan mendirikan masjid di desa tersebut
Penulis: Rifqi Gozali | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Kuliner khas Kudus yang layak untuk dicoba yakni lentog tanjung.
Untuk menikmati makanan berupa lontong lengkap dengan sayur nangka muda berikut kuah santan itu bisa datang di pusatnya di Desa Tanjungkarang, Kecamatan Jati, Kudus.
Pusat penjaja lentog tanjung cukup mudah ditemui.
Dari arah Terminal Jati ambil arah Lingkar Selatan Kudus sampai Proliman Tanjung.
Pusat lentog berada di sebelah utara Proliman. Di sana terdapat sekitar 20 kios penjual lentog.
Untuk menikmati seporsi lentog tanjung, hanya cukup merogoh kocek Rp 6 ribu.
Dalam seporsinya terdapat potongan lontong, diguyur sayur nangka muda lengkap dengan kuah santannya yang kental, campuran potongan tahu dan tempe yang dimasak opor, dan toping bawang goreng menciptakan kelezatan paripurna.
Sayur nangka muda yang menjadi khas lentog tanjung dimasak menggunakan bumbu lodeh.
Nangka mudanya sangat empuk. Terasa begitu selaras saat berdampingan dengan potongan tahu dan tempe yang dimasak opor.
Bagi yang ingin menambah nuansa pedas pada lentog, bisa ditambah sambal atau cabai rawit kukus.
Namun, jika masih merasa kurang lengkap saat menikmati lentog, bisa menambah gorengan, kerupuk, atau telur puyuh tusuk sebagai pendamping.
Kenapa disebut lentog tanjung, sebab kuliner khas tersebut berasal dari Desa Tanjungkarang.
"Makanya dinamai lentog tanjung karena ini khas dari Tanjungkarang. Dan sejak dulu banyak penjual lentog dari sini," ujar salah seorang penjual lentog tanjung di Tanjungkarang, Umiyatun (35), Rabu (28/7/2021).
Kuliner ini sudah ada sejak ratusan tahun lalu.
Umiyatun misalnya, dia jualan lentog karena meneruskan tradisi keluarganya.