Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

PPKM Level 4

KONDISI TERKINI : Kamar Jenazah dan Isoter Rumdin Kota Semarang Jelang PPKM Level 4 Berakhir

Kasus Covid-19 di Kota Semarang menunjukan tren menurun yang berimbas pada sepinya tempat isolasi terpusat di Kota Semarang.

Penulis: iwan Arifianto | Editor: Catur waskito Edy
Dok Pengurus Isoter Rumdin
Nakes dan pasien isoman di Tempat isolasi terpusat (Isoter) Rumah Dinas (Rumdin) Walikota Semarang sedang melakukan senam bersama. 

Ketika kasus Covi-19 melonjak setiap hari pihaknya menangani 40-50 jenazah Covid-19 . Kini, jenazah yang ditangani hanya 5 sampai 8 jenazah Covid-19.

“Iya selepas PPKM Darurat jenazah Covid-19 yang kami tangani turun banget,” terangnya kepada Tribunjateng.com.

Meski demikian, ia mengaku, tetap gencar melakukan pelatihan pemulasaran jenazah kepada para relawan di Kota Semarang. Ia menyebut, hampir seluruh relawan di tiap Kecamatan Kota Semarang telah mendapatkan pelatihan pemulasaran.

Namun ada tiga tim yang paling siap diterjunkan dilapangan untuk menangani jenazah Covid-19 yakni tim Ronggolawe, Tim Brimob Simongan dan PMI Kota Semarang melalui jaringan relawannya dari KSR, TSR, dan Sibat.

Diharapkan selepas mereka terlatih melakukan pemulasaran maka ketika ada lonjakan kasus kembali, pihaknya akan lebih siap dalam melakukan penanganan jenazah Covid-19.

“Kemarin kami akui agak kewalahan,selepas pelatihan yang kami lakukan kepada relawan harapannya semua lebih siap,” terangnya.

Ketua tim Ronggolawe, Lucky menjelaskan, timnya yang bertugas melakukan pemulasaran jenazah terpapar Covid-19 tak lagi sesibuk tiga minggu lalu.

Pihaknya sekarang hanya menangani satu sampai dua jenazah Covid-19.  Angka itu sangat mencolok saat tren kasus Corona yang tengah melonjak yang mana tim tersebut mampu menangani 10 sampai 15 jenazah Covid-19.

"Iya sekarang sudah turun drastis jadi bisa lebih santai," terang Ketua Ronggolawe, Lucky kepada Tribunjateng.com, Kamis (29/7/2021).

Menurutnya, tim tersebut memanfaatkan waktu luang seperti ini dengan melakukan berbagai kegiatan sosial seperti bagi nasi bungkus bagi warga terdampak PPKM maupun bagi masker untuk meningkatkan kedisiplinan warga terkait prokes.

Tak hanya itu, kelompoknya juga berbagi keahilan dan pengalaman terkait tugas pemulasaran dan pemakaman ke lembaga atau komunitas lainnya seperti PMI, Banser, Brimob Simongan dan lainnya.

Dari berbagi pengalaman tersebut, dia berharap semakin banyak pihak yang peduli terhadap penanganan Covid-19 sehingga tak membebani rumah sakit dan tenaga kesehatan.

"Kami intensifkan kegiatan itu untuk mengisi waktu luang kami di tengah menurunnya angka kematian Covid sehingga ketika ada lonjakan kasus lagi kami lebih siap," ungkapnya.

Pihaknya juga menegaskan, tak akan terlena dengan keadaan sebab diprediksi ketika PPKM selesai dan ada kelonggaran bisa saja kasus Covid-19 melonjak.

"Kami berharapan pandemi segera berakhir atau minimal tak ada kematian Covid-19 karena vaksinasi sudah dipercepat akan tetapi kami harus siap dengan kemungkinan terburuk," terangnya.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved