Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Cerita Dedi, Rigger Istaller BTS Pencakar Langit, 40 Persen Nyawa Bergatung Doa & Keyakinan

Dalam sekejap pria 31 tahun itu sudah menginjakkan kakinya di tengah tower, ia terlihat sangat lihat dalam hal memanjat serta menggunakan alat keamana

Penulis: budi susanto | Editor: m nur huda
Tribun Jateng/Budi Susanto
Dedi Aditya saat menaiki salah satu tower BTS di wilayah Banyumanik Kota Semarang, ia nampak mengenakan perlatan keselamatan panjat saat berada di puncak tower, Senin (2/8/2021). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Di tengah terik matahari siang yang menyengat kulit, seorang pria terlihat menaiki tangga yang ada di samping salah satu gedung di wilayah Banyumanik Kota Semarang.

Sembari menggendong tas rangsel besar, ia menaiki tangga besi untuk mencapai atap gedung tersebut.

Sesampainya di atap gedung, pria bernama Dedi Aditya (31) itu langsung membongkar isi tas.

Tas rangsel besar itu berisi berbagai perlengkapan panjat.

Sembari mengenakan perlengkapan, matanya menatap tajam ke arah tower Base Transceiver Station (BTS) yang ada pada atap gedung.

Tak menunggu aba-aba, Dedi langsung berjalan mendekati tower BTS yang memiliki tinggi sekitar 30 meter tersebut.

Dalam sekejap pria 31 tahun itu sudah menginjakkan kakinya di tengah tower, ia terlihat sangat lihat dalam hal memanjat serta menggunakan alat keamanan panjat.

Di puncak tower, Dedi mengeluarkan beberapa perlatan. GPS serta beberapa kunci pas ia utak-atik di ketinggian.

Terik matahari yaang semakin menyengat, serta hembusan angin di ketinggian seolah tak dirasakannya.

Ia terlahir tenang dan fokus dan melaksanakan pekerjaannya untuk memperbaiki kemiringan alat pemancar sinyal yang ada di puncak tower.

Dedi merupakan rigger installer BTS, yang sudah terbiasa memanjat tower pencakar langit untuk melakukan maintenace BTS.

Dalam melaksanakan pekerjaannya ia tak ditemani siapapun, resiko yang harus dihadapinya juga semakin besar jika terjadi hal yang tidak diinginkan.

Selain mematuhi SOP dengan menggunakan alat keamanan panjat, pengalamannya bertahun-tahun di bidang rigger installer BTS juga menjadi senjatanya untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan kerja.

Sembari memulihkan stamina setelah melaksanakan tugasnya, ia berujar, BTS yang dikerjakannya tergolong pendek, karena ia acap kali memanjat tower yang memiliki tinggi 70 meter lebih.

“Mayoritas 70 meter lebih, kalau paling tinggi saya pernah memanjat tower BTS 92 meter lebih di Dieng,” ujarnya pria kelahiran Magelang yang kini tinggal di Kota Semarang itu, Senin (2/8/2021).

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved