Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Olimpiade Tokyo 2020

Ganda Putri China Sangat Tersentuh Greysia Polii: Dia Tenang, Tersenyum dan Terus Memberi Semangat

Secara khusus, Jia Yifan mengaku kagum dengan kerja keras dan perilaku Greysia Polii yang kini sudah berusia 33 tahun

Editor: muslimah
Alexander NEMENOV / AFP
Komentar Luar Biasa GreysiaApriyani Setelah Raih Medali Emas Olimpiade Tokyo 2021. Foto: Apriyani Rahayu dari Indonesia dan Greysia Polii dari Indonesia (kiri) merayakan setelah memenangkan pertandingan final bulu tangkis ganda putri melawan Jia Yifan dari China dan Chen Qingchen dari China pada Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sports Plaza di Tokyo pada 2 Agustus 2021. 

TRIBUNJATENG.COM - Pasangan Greysia Polii/Apriani Rahayu sukses meraih medali emas olimpiade Tokyo 2020.

Penampilan mereka dan kerja kerasnya membuat kagum banyak orang.

Bahkan, ganda putri China, Chen Qingchen/Jia Yifan, tidak sungkan memuji kualitas pasangan Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu.

Secara khusus, Jia Yifan mengaku kagum dengan kerja keras dan perilaku Greysia Polii yang kini sudah berusia 33 tahun.

Baca juga: Greysia/Apriyani Kebanjiran Bonus, Uang 5 Miliar, Sebidang Tanah hingga 5 Ekor Sapi

Baca juga: Banyak yang Tidak Sadar Jumlah Skor Greysia/Apri di Final Olimpiade Sama dengan Usia Kemerdekaan RI

Baca juga: Profil Greysia Polii Raih Medali Emas Badminton di Olimpiade Tokyo 2021 Bersama Apriani Rahayu

Pujian itu dilontarkan Chen Qingchen dan Jia Yifan seusai menghadapi Greysia/Apriyani pada final bulu tangkis ganda putri Olimpiade Tokyo 2020, Senin (2/8/2021) WIB.

Berstatus unggulan kedua, Chen/Jia tidak mampu meladeni permainan solid yang ditunjukkan Greysia/Apriyani.

Pelatih ganda putri Indonesia, Eng Hian, memberikan selamat kepada Greysia Polii/Apriyani Rahayu, setelah final Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Plaza, Senin (2/8/2021).
Pelatih ganda putri Indonesia, Eng Hian, memberikan selamat kepada Greysia Polii/Apriyani Rahayu, setelah final Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Plaza, Senin (2/8/2021). (NOC INDONESIA/Bolasport)

Chen/Jia pada akhirnya harus puas dengan raihan medali perak setelah kalah straight game dari Greysia/Apriyani dengan skor 19-21 dan 15-21.

Seusai laga, Chen Qingchen mengakui bahwa Greysia/Apriyani bermain jauh lebih baik daripada dirinya dan Jia Yifan.

"Kami harus belajar banyak dari mereka (Greysia/Apriyani). Kami tentu sangat kecewa. Namun, kekalahan ini akan kami jadikan motivasi untuk bangkit," kata Chen Qingchen, dikutip dari situs Xinhuanet.

Hal senada juga diungkapkan Jia Yifan.

Pemain berusia 24 tahun itu mengakui bahwa dirinya dan Chen Qingchen kalah bukan hanya dari segi permainan, melainkan juga mental bertanding.

Secara khusus, Jia Yifan juga mengaku kagum dengan kerja keras Greysia Polii yang kini sudah berusia 33 tahun.

"Kami sangat tersentuh dengan profesionalisme dan kecintaan Greysia Polii terhadap bulu tangkis," kata Jia Yifan, dikutip dari situs Sina Sports.

"Greysia masih bisa bersaing di level tertinggi meski sudah berusia lebih dari 30 tahun. Bisa dibayangkan bagaimana kerja keras Greysia hingga mencapai titik sekarang," ucap Jia Yifan.

"Ketika kami pemain muda masuk dalam persaingan, Greysia Polii masih bisa menunjukkan permainan hebat melawan kami," tutur Jia Yifan.

"Saya sangat kagum dengan Greysia. Dia selalu menghadapi pertandingan dengan tenang, tersenyum, dan terus memberi semangat untuk pasangannya (Apriyani)," ujar Jia Yifan.

Sebelum Olimpiade Tokyo 2020, Greysia Polii memang sudah pernah dua kali mengikuti ajang empat tahunan tersebut.

Greysia Polii melakukan debut pada Olimpiade London 2012 ketika masih berpasangan dengan Meiliana Jauhari.

Empat tahun berselang, Greysia Polii kembali tampil di Olimpiade Rio 2016 dengan pasangan yang berbeda, yakni Nitya Krishinda Maheswari.

Dari dua partisipasi itu, prestasi terbaik Greysia Polii adalah mencapai babak perempat final Olimpiade Rio 2016.

Greysia Polii pada akhirnya berhasil mewujudkan mimpinya meraih medali emas Olimpiade di Tokyo ketika berpasangan dengan Apriyani Rahayu.

Melihat kisah perjuangan Greysia Polii, Jia Yifan mengaku sangat terinspirasi.

 Jia Yifan berharap dirinya dan Chen Qingchen bisa mengikuti jejak Greysia Polii meraih medali emas Olimpiade di Paris pada 2024.

"Tahun ini kami kalah di final. Namun, percayalah kami akan bangkit dan melakukan yang lebih baik lagi ke depannya," kata Jia Yifan.

"Target kami tentu saja adalah meraih medali emas Olimpiade Paris 2024. Hari ini kami sangat terinspirasi dengan Greysia dan Apriyani," tutur Jia Yifan.

"Kami masih sangat muda. Jika tidak ada perubahan, kami akan tetap bekerja sama. Tahun depan ada Asian Games. Setelah itu ada Olimpiade Paris. Kami akan terus bekerja keras," ucap Jia Yifan.

"Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi pada masa depan. Namun, kami akan bekerja keras di Olimpiade Paris 2024," tutur Jia Yifan.

"Kami lebih muda dari Greysia dan Apriyani. Jika mereka bisa melakukannya (meraih medali emas Olimpiade), mengapa kami tidak bisa?" ujar Jia Yifan.

Sama seperti Jia Yifan, Chen Qingchen juga mengaku terinspirasi dengan kisah perjuangan Greysia Polii hingga berhasil meraih medali emas Olimpiade Tokyo.

Secara khusus, Chen Qingchen memuji perjuangan Greysia Polii yang berhasil bangkit setelah sempat terpikir untuk pensiun pada 2017.

"Kami hari ini kalah dari Greysia dan Apriyani. Greysia Polii sempat berpikir untuk pensiun. Namun, dia berhasil bangkit dan kini meraih medali emas," ucap Chen Qingchen, dikutip dari situs Sina Sports.

"Jadi, kami akan bekerja sangat keras agar bisa mewujudkan mimpi itu (meraih medali emas Olimpiade)," tutur Chen Qingchen. (Kompas.com)

 
Baca tentang

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved