Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Cilacap

Persediaan Vaksin Sinovac di Cilacap Habis, Sekda Usulkan Penambahan Kepada Gubernur Jateng

Adapun yang sudah disuntikkan dosis pertama yaitu 184 ribu vaksin, dan yang sudah disuntikkan dosis kedua yaitu 120 ribu vaksin

Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: muslimah
Humas Pemkab Cilacap
Sekretaris Daerah Farid Ma’ruf (kanan) bersama, Kepala Dinas Kesehatan, Pramesti Griana Dewi (kiri) dalam rapat Koordinasi tentang evaluasi Covid-19 di ruang Prasandha Komplek Pendopo Wijayakusuma Cakti, Senin (9/8/2021). 

TRIBUNJATENG.COM, CILACAP - Pemkab Cilacap saat ini mengalami kekurangan vaksin Sinovac untuk dosis kedua.

Kabupaten Cilacap setidaknya membutuhkan 1,5 juta vaksin. 

Sedangkan saat ini vaksin yang sudah di drop yaitu sekitar 304 ribu vaksin Sinovac. 

Adapun yang sudah disuntikkan dosis pertama yaitu 184 ribu vaksin, dan yang sudah disuntikkan dosis kedua yaitu 120 ribu vaksin.

Oleh karena itu Sekretaris Daerah, Farid Ma’ruf mengusulkan penambahan vaksin kepada Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo. 

Hal itu disampaikannya, dalam acara Rapat Koordinasi tentang evaluasi Covid-19 di ruang Prasandha Komplek Pendopo Wijayakusuma Cakti. 

Diketahui vaksin yang Sinovac sudah habis, per hari ini, Selasa (10/8/2021) yang menjadi jadwalnya pemberian vaksin dosis kedua. 

Dinkes Provinsi Jateng menyampaikan suntikan dosis kedua bisa diundur 1 - 2 minggu, dan tidak berpengaruh. 

"Saya tadi langsung usul kepada Pak Ganjar melalui video conference supaya minggu ini agar vaksinnya ditambah.

Karena kita baru 12 persen untuk dosis pertama dan 8 persen dosis kedua," katanya kepada Tribunbanyumas.com, dalam rilis, Selasa (10/8/2021). 

Sekda berkata bahwa kekurangan vaksin tersebut dikarenakan pendistribusian vaksin dari Pemprov Jateng kepada setiap daerah Kabupaten dibagi sama rata.

Padahal jumlah penduduk di setiap daerah berbeda-beda.

"Karena kemarin dari Provinsi itu mengirimnya sama rata. 

Misal Salatiga yang penduduknya lebih sedikit dari kita tetapi dikirimnya sama, sehingga disini prosentase pemberian vaksinnya masih kurang," jelasnya. 

Kepala Dinas Kesehatan, Pramesti Griana Dewi mengungkapkan untuk ketersediaan vaksin yang ada saat ini di Cilacap yaitu AstraZeneca sebanyak 20 ribu dosis. 

Namun ia menyampaikan dosis pertama telah diberikan jenis Sinovac, maka pemberian dosis kedua harus dengan jenis vaksin yang sama.

Penggunaannya AstraZeneca sama dengan penggunaan Sinovac, manfaatnya juga sama. 

Hanya saja, yang sudah menerima dosis pertama Sinovac nanti dosis kedua harus Sinovac lagi.

Sehingga yang ada sekarang AstraZeneca hanya bisa digunakan untuk dosis pertama sehingga dosis kedua yang Sinovac tetap belum bisa disuntikkan. 

Sedangkan untuk jeda waktu pemberian dosis pertama dan kedua antara vaksin Sinovac dan AstraZeneca membutuhkan waktu yang berbeda. 

Hal tersebut disampaikan oleh Kadinkes bahwa jeda waktu pemberian dosis kedua AstraZeneca memiliki rentang waktu lebih lama.

"Untuk vaksin Sinovac rentang waktu pemberian dosis pertama dan kedua adalah 28 hari.

Sedangkan untuk pemberian dosis kedua pada vaksin AstraZeneca lebih lama yaitu rentang waktunya 3 bulan sejak penerimaan dosis pertama," terangnya. (Tribunbanyumas/jti) 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved