FORUM MAHASISWA
FORUM MAHASISWA Dinar Setiani: Peran Mahasiswa Kampus Mengajar: Tingkatkan Literasi Siswa di Pandemi
Pandemi Covid-19 memiliki dampak perubahan pada berbagai bidang, termasuk bidang pendidikan. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud)
Oleh Dinar Setiani
Mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP
Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta
Pandemi Covid-19 memiliki dampak perubahan pada berbagai bidang, termasuk bidang pendidikan. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah menerbitkan Surat Edaran Nomor 15 Tahun 2020 berisi Pedoman Penyelenggaraan Belajar dari Rumah dalam Masa Darurat Penyebaran Covid-19. Surat Edaran Nomor 15 ini memiliki tujuan untuk memperkuat Surat Edaran Mendikbud Nomor 4 Tahun 2020 yang berisi tentang Pelaksanaan Pendidikan dalam Masa Darurat Coronavirus Disease (Covid-19).
Dari surat edaran tersebut, banyak sekolah dasar yang menerapkan sistem pembelajaran secara daring. Dalam prakteknya hingga saat ini tidak sedikit yang mengkombinasikan dengan sistem pembelajaran secara luring.
Peralihan sistem pembelajaran tersebut, tentunya tidak mudah bagi siswa, guru, maupun orangtua. Muncul permasalahan baru yaitu siswa menjadi kurang bersemangat ketika belajar di rumah, minat literasi siswa menurun.
Bersamaan dengan hal tersebut, Mas Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Nadiem Anwar Makarim meluncurkan Program Kampus Mengajar (KM) Angkatan-1. KM Angkatan-1 adalah program mahasiswa mengajar di sekolah, angkatan yang pertama, dan merupakan bagian dari kampus merdeka.
Tujuan KM adalah untuk menguatkan pembelajaran literasi dan numerasi dengan mengerahkan mahasiswa dari seluruh penjuru Indonesia.
Dari kegiatan kampus mengajar juga diharapkan dapat membantu pembelajaran di Sekolah Dasar di daerah 3T (Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal) pada masa pandemi. KM ini diselenggarakan dengan dukungan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
Literasi Siswa SD
Generasi literat adalah generasi yang mampu membiasakan diri untuk membaca, menulis, dan mengolah informasi dari aktivitas membaca dan menulis yang telah dilakukan. Menciptakan generasi literat adalah sebuah keharusan, agar bangsa dapat maju dan bersaing dengan bangsa lain.
Pada abad ke-21, literasi tidak hanya diartikan sebagai kegiatan membaca serta menulis. Definisi literasi memiliki makna yang luas sebagai kemampuan membaca, menulis, merancang sesuatu diikuti kemampuan berpikir kritis sehingga seseorang dapat berkomunikasi secara efektif dan efisien.
Tradisi literasi perlu ditanamkan dan ditingkatkan sejak dini. Penanaman literasi bagi siswa SD akan menjadi pondasi literasi pada jenjang berikutnya yaitu tingkat SMP dan SMA. Pada usia SD, siswa dituntut untuk belajar membaca, menulis, dan memahami bacaan. Tidak dapat dipungkiri jika setiap sekolah memiliki siswa dengan kemampuan literasi yang berbeda-beda. Hal tersebut bergantung pada seberapa besar kemampuan literasi yang didapat dari lingkungan sekitar.
Pada usia tersebut diperlukan bimbingan dari orang sekitar, baik dari pihak sekolah maupun keluarga untuk meningkatkan literasi. Dalam kondisi pandemi Covid-19 ini pengawasan terhadap siswa oleh pihak sekolah, terutama guru menjadi berkurang. Suka tidak suka guru dituntut untuk mengubah metode dan strategi pembelajaran. Ketidakmampuan guru dalam menyikapi keadaaan ini akan menyebabkan kesulitan siswa dalam berliterasi.
Peran Mahasiswa Kampus Mengajar
Mahasiswa Kampus Mengajar (KM) Angkatan-1 melaksanakan kegiatan kampus mengajar di sekolah dengan daring maupun luring. Berbagai platform digital seperti WhatsApp, Google Clasroom, Google meet, dan zoom dapat digunakan untuk kegiatan belajar secara daring.
Sedangkan kegiatan belajar secara luring dapat dilakukan dengan menjadwal jumlah siswa yang berangkat setiap harinya ke sekolah. Setiap sekolah tentunya berbeda-beda, bergantung pada kondisi lingkungan sekitar dan persetujuan antara pihak sekolah dan wali murid.
Adanya mahasiswa KM yang diterjunkan di setiap SD dapat membantu meningkatkan literasi siswa di SD tersebut. Mahasiswa dapat melakukan beberapa program kerja yang mendukung kegiatan literasi, baik dilakukan secara daring maupun luring.
Hal pertama yang dapat dilakukan adalah menumbuhkan minat baca pada siswa. Minat baca dapat ditumbuhkan dengan memberikan bacaan yang menarik berupa bacaan fiksi maupun non fiksi. Kegiatan literasi secara daring dapat dilakukan dengan membagikan bacaan kepada siswa melalui grup WhatsApp kelas. Selanjutnya pertemuan menggunakan Google meet untuk mewadahi siswa dalam menyampaikan atau menceritakan kembali bacaan yang telah dibaca.
Mahasiswa KM juga dapat mendorong peningkatan literasi siswa dengan membuat pojok baca bagi sekolah yang belum mempunyai perpustakaan. Pojok baca maupun perpustakan didesain semenarik mungkin agar siswa tertarik untuk membaca ketika berada di sekolah. Pengadaan buku dapat diupayakan mahasiswa dengan gotong royong, seperti membuka donasi buku ditujukan ke masyarakat luas melalui jejaring sosial.
Mahasiswa KM dapat berkolaborasi dengan guru untuk mengawasi siswa serta mengembangkan model dan strategi pembelajaran di masa pandemi Covid-19. Mahasiswa juga dapat menciptakan media maupun sumber belajar untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Munculnya motivasi sangat diperlukan untuk peningkatan literasi siswa.
Program KM Angkatan-1 terbatas waktu 3 bulan, selanjutnya akan dilanjutkan oleh angkatan KM selanjutnya. Kerjasama antara mahasiswa KM, guru, orangtua, dan masyarakat harus terus dipupuk dalam rangka peningkatan literasi siswa. Kerjasama tersebut merupakan kunci agar para siswa mampu tumbuh menjadi generasi literat yang unggul walaupun di tengah hantaman badai Pandemi Covid-19, semoga. (Dinar Setiani di bawah bimbingan Arief Abdillah Nurusman, MSi)
Baca juga: Forum Mahasiswa Dina Anifatul Arifana : Mewaspadai Konflik Sosial Kala Pandemi
Baca juga: Forum Mahasiswa Rachmanto : PPKM dan Kontribusi Agamawan
Baca juga: Forum Mahasiswa Nabilla Maulida Fitria : Kekerasan Seksual dan Sempitnya Tempat Aman Wanita
• Forum Mahasiswa Liya Yuliyani : Setelah Lebaran, Badan Ikut Lebar?