Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kendal

Rawat Suami-Anak yang Sakit selama 10 Tahun, Sriwayati Asal Boja: Saya Kerja Serabutan Buat Bertahan

Sriwayati (52) warga Dusun Krajan Tengah RT 9 RW 2 Desa Meteseh, Kecamatam Boja, Kabupaten Kendal memikul berat tanggungjawab kepala rumah tangga.

Penulis: Saiful Ma sum | Editor: moh anhar

TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Selama 10 tahun sudah Sriwayati (52) warga Dusun Krajan Tengah RT 9 RW 2 Desa Meteseh, Kecamatam Boja, Kabupaten Kendal memikul berat tanggungjawab sebagai kepala rumah tangga.

Di usia 52 tahun ini, Sriwayati dengan sabar mencari nafkah untuk mencukupi kebutuhan keluarga. Ia juga harus merawat suami dan anaknya yang sakit stroke dan komplikasi.

Saat ditemui di kediamannya, Sriwayati mengaku beban berat mencari nafkah untuk keluarga sudah dipanggulnya sejak 10 tahun yang lalu.

Saat itu, suaminya, Triyono (65) jatuh sakit dan terkena stroke.

Ia pun kerja banting tulang untuk mencukupi kebutuhannya serta tiga putra-putrinya.

Baca juga: Bripka Asep Polisi Meninggal Kecelakaan Saat Hendak Beli Bubur Sarapan

Baca juga: Istri Dokter Richard Lee Nangis Histeris Suami Dijemput Paksa Polisi, Buntut Laporan Kartika Putri

Baca juga: Menteri KKP Trenggono Janji Perbaiki Pelabuhan Perikanan Kota Tegal 

Pada awalnya, Sriwayati mengais rizki dengan membuat genteng dari tanah liat dibantu putra pertamanya, Sukriyanto.

Setelah 4 tahun, beban Sri semakin berat ketika anak sulungnya jatuh sakit hingga tidak bisa membantu ibunya mencari nafkah.

Sementara 2 anak lainnya kini sudah menikah dan tinggal terpisah dari keluarga.

"Suami 10 tahun sudah sakit stroke. Kalau anak saya baru 6 tahun sakit sinusitis dan komplikasi," terangnya, Rabu (11/8/2021).

Kedua anaknya hanya bisa membantu mencukupi kebutuhan makanan pokok untuk orangtua dan kakaknya.

Sedangkan kebutuhan biaya lainnya, Sriwayati harus berjuang kembali mengais pundi-pundi rupiah dengan kerja serabutan.

Seperti contoh bekerja membuat triplek ikut orang lain dengan pendapatan Rp 10.000 perhari.

Penghasilannya yang minim itu selalu Sri kumpulkan untuk membeli kebutuhan obat-obatan dan oksigen bagi suami dan anaknya. Terkadang, ia harus meminjam saudara, tetangga, hingga teman-temannya ketika tabungannya habis.

"Suami saya sudah tidak bisa ngapa-ngapain. Anak saya setiap hari harus pakai oksigen karena susah napas, belum vitaminnya. Utang saya sudah di mana-mana untuk berobat ke puskesmas dan rumah sakit," jelasnya.

Baca juga: KPK Geledah Rumah Orang Dekat Bupati Banjarnegara

Baca juga: Video Kasus Korupsi DPUPR Banjarnegara, KPK 7 Jam Geledah PT Sambas Purbalingga

Baca juga: Isyana Sarasvati Alami Kecelakaan Luka Bakar Hingga Tangannya Digips, Begini Kondisi Terkininya

Sriwayati mengaku, selain bantuan dari anaknya, kini ia mengandalkan bantuan dari pemerintah desa dan para relawan untuk makan sehari-hari.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved