Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jakarta

Chairman Pura Group Jacobus Busono Raih Bintang Mahaputera Nararya

Dr (HC) Jacobus Busono, Pemilik, Pendiri sekaligus Chairman Pura Group yang sangat produktif dalam berinovasi di bidang kertas uang, kertas sekuriti

Istimewa
Chairman Pura Group Jacobus Busono Raih Bintang Mahaputera Nararya 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG -- Dr (HC) Jacobus Busono, Pemilik, Pendiri sekaligus Chairman Pura Group yang sangat produktif dalam berinovasi di bidang kertas uang, kertas sekuriti, sistem anti pemalsuan, smart card, percetakan terintegrasi, dan teknologi terkait lainnya dianugerahi Bintang Mahaputera Nararya dari Presiden RI Joko Widodo dalam momentum Hari Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 2021.

Bintang Mahaputra Nararya merupakan jenis penghargaan sipil tertinggi, setingkat di bawah Bintang Republik Indonesia. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2009 dan Peraturan Pemerintah nomor 35 tahun 2010, Bintang Mahaputera Nararya merupakan salah satu kelas dalam tanda kehormatan Bintang Mahaputera.

Tanda kehormatan diberikan oleh Presiden kepada seseorang, kesatuan, institusi pemerintah, atau organisasi atas darmabakti dan kesetiaan yang luar biasa terhadap bangsa dan negara. Bintang Mahaputera Nararya akan diserahkan Presiden Republik Indonesia, pada tanggal 12 Agustus 2021 di istana negara, di mana para penerimanya sekaligus diundang menghadiri Upacara Kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 2021 .

 “Saya sangat bersyukur pada Tuhan atas karuniaNya, dan tentunya terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pemerintah Republik Indonesia, dan Bapak Presiden Jokowi, atas penghargaan yang luar biasa ini. Kiranya pencapaian ini akan semakin mendorong keluarga besar Pura Group untuk tidak pernah berhenti berinovasi, karena saya yakin bahwa Indonesia mampu mandiri dan menjadi pelopor di berbagai bidang teknologi.”

Putra terbaik bangsa ini, dinilai sebagai tokoh yang banyak berperan sebagai perekayasa melalui kegiatan riset, pengembangan dan inovasi industri di bidang pembuatan kertas uang dan kertas sekuriti, percetakan dan kemasan,  sistem anti pemalsuan terpadu, smart card, converting, dan engineering yang terpadu, yang ditopang oleh penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tak hanya di dalam negeri, pengusaha bertangan dingin asal Kabupaten Kudus, Jawa Tengah itu juga telah mengharumkan nama Indonesia di berbagai penjuru dunia dengan meraih berbagai penghargaan internasional.

Penghargaan yang sudah diraih Jacobus Busono tak terhitung, karena banyaknya inovasi yang dihasilkan. Penghargaan terbaru yang diraih, yakni penghargaan atas kontribusi terhadap perlindungan kekayaan intelektual dengan jumlah terbanyak dari Kementerian Hukum dan HAM. Dia pernah pula meraih kehormatan sebagai "Perekayasa Utama Kehormatan 2015" di bidang teknologi material dari Majelis Perekayasa Nasional Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

Pura Group Punya 195 Paten

Pura Group sangat mendukung terhadap program-program pemerintah dalam pengembangan teknologi dan perlindungan hak kekayaan intelektual. Setiap inovasi-inovasi yang dilakukan oleh Pura Group, selalu ditindak lanjuti untuk bisa dipatenkan sebagai hak kekayaan intelektual. Bahkan hak paten yang dimiliki oleh Pura Group sampai dengan saat ini sudah mencapai 195 buah paten.

Jacobus Busono juga membangun Pura Smart Technology yang memproduksi smart card, sehingga menempatkan perusahaan asal Kudus itu sebagai perintis sekaligus yang terbesar dalam pembuatan smart card dan label di Indonesia untuk berbagai aplikasi, seperti kartu telepon seluler, kartu ATM, e-payment, sampai e-KTP. Pura juga perusahaan pertama di Asia Tenggara yang memproduksi Kertas Uang serta menawarkan sistem anti pemalsuan terlengkap dan terpadu atau Total Security System.  

Melihat begitu luas dan besar bakti Pura Group terhadap bangsa dan negara, terutama di bidang industri kertas uang, bidang security printing, dan anti pemalsuan, baik dalam negeri maupun luar negeri, serta membawa harum nama bangsa  dalam hal ini  Kementerian Perindustrian membawa atau mendukung Pura Group dan atau selaku pemilik, atau pelopor Pura Group dalam hal ini Bapak Jacobus Busono agar dapat diberikan penghargaan tanda jasa.

Dengan berbekal persyaratan yang komplet, akhirnya dilakukan sidang oleh dewan penilai gelar tanda kehormatan pada tanggal 14 Juli 2021 yang di pimpin Profesor Machfud MD. Dalam sidang memutuskan bahwa Bapak Jacobus Busono ditetapkan sebagai penerima tanda jasa, piagam kehormatan Bintang Mahaputera Nararya yang akan diserahkan langsung oleh Presiden Republik Indonesia, pada tanggal 12 Agustus 2021 di istana negara, sekaligus diundang menghadiri Upacara Kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 2021 .

Chairman Pura Group Jacobus Busono mengatakan walaupun telah cukup dikenal sebagai perusahaan inovatif yang menghasilkan produk-produk berteknologi tinggi, Pura Group tidak dibangun atas dasar pengetahuan belaka, melainkan infrastruktur yang dibangun dengan landasan yang paling utama, yakni Karakter Sumber Daya Manusia. .

Menurutnya, infrastruktur suatu perusahaan seperti gedung, mesin, peralatan, fasilitas, dan sebagainya, hanyalah infrastruktur fisik yang kasat mata dan bisa ditiru. Tetapi infrastruktur atau aset utama yang sebenarnya adalah sumber daya manusia. Hidup mati dan maju mundurnya suatu perusahaan bergantung pada manusianya, bukan sebaliknya.

"Sumber daya manusia itu sendiri mempunyai infrastruktur utama, yaitu karakter. Jadi jika ingin membangun infrastruktur, maka pembinaan karakterlah yang seharusnya menjadi prioritas utama," tandasnya.

Kebanyakan orang masih berpendapat, bahwa tingkat kecerdasan atau IQ adalah segala-galanya. Akibatnya seringkali dalam memilih orang untuk diberi jabatan penting, yang diutamakan adalah gelar akademisnya; sementara karakternya kurang atau bahkan tidak dikaji lebih dalam.

Ia mengingatkan bahwa karakter tidak terbentuk begitu saja, berbeda dengan bakat atau talenta yang merupakan karunia Tuhan. Talenta ibarat berlian, diasah atau tidak tetap berlian, tinggal dilihat kadarnya. Jika tidak diasah dengan baik menjadi berlian berkualitas rendah. Akan tetapi, tidak ada orang yang dilahirkan langsung berkarakter jelek atau bagus, langsung terbentuk menjadi orang yang baik atau jahat. Karena itu, kembali pada prosesnya, mau dibentuk seperti apa, dan mau diarahkan ke mana? Sukses atau terpuruk, semua bergantung pada karakter.

Katanya lagi, sejalan dengan slogan utama Presiden Joko Widodo tentang Revolusi Mental dan Moral, maka betapa pentingnya pembinaan karakter di Indonesia untuk semakin digalakkan di semua level oleh pemerintah, dengan tujuan utama terwujudnya masyarakat Indonesia yang berkarakter unggul.

Pekerjaan yang besar ibarat beban berton-ton, tidak mungkin diangkat dan digotong satu orang saja. Diperlukan kebersamaan, kekompakan, kerja sama tim yang terdiri dari banyak orang yang berkoordinasi dengan rapi, saling mendukung, saling menghargai, dan tiap anggota berkomitmen mengerjakan tanggung jawab masing-masing dengan serius.

Di Pura Group, kata Jacobus, inovasi-inovasi yang dihasilkan walaupun dicetuskan 1-2 orang, termasuk dirinya sebagai penggerak, realisasinya selalu dilakukan secara teamwork, sampai skala antar divisi yang melibatkan puluhan orang. Setiap divisi ditekankan untuk selalu membuat terobosan baru dan inovasi, baik dari sisi teknologi, sistem serta proses.

Dalam kesempatan itu, Jacobus menjelaskan tentang pencapaian Pura antara lain di bidang percetakan dan kemasan, Pura Group merupakan yang terlengkap dan terbesar di Asia Tenggara, mulai dari:

• Percetakan Offset,

• Rotogravure

• Flexography

• Percetakan Sekuriti,

• Pembuatan berbagai tinta cetak termasuk tinta sekuriti,

• Kemasan Corrugated Box,

• Ecopack - kemasan ramah lingkungan sebagai pengganti Styrofoam.

Di bidang pembuatan kertas, Pura telah memproduksi kertas uang lengkap dengan unsur pengaman canggih hologram security thread dan magnetic stripe yang dipakai di kertas uang di seluruh dunia. Pura adalah yang pertama di Asia Tenggara yang mampu memproduksinya. Di samping Kertas Uang Rupiah, Pura juga telah memproduksi kertas uang untuk Vietnam, Sudan, Nepal, India, Bangladesh, Honduras dan akan diikuti oleh negara-negara lainnya.

Di bidang Hologram, Pura memperoleh delapan kali penghargaan dari International Hologram Manufacturers Association, menempatkan Pura sebagai salah satu Holografer terbaik di dunia.

Pura adalah kedua di dunia setelah Amerika Serikat yang memproduksi Homogenized Tobacco Leaf atau HTL, produk olahan tembakau untuk pembungkus cerutu dan pengganti kertas rokok.

Di bidang Converting, Pura telah banyak menghasilkan produk-produk bernilai tambah tinggi, antara lain:

• Security Gummed Paper untuk kertas meterai dan perangko, merupakan yang pertama di Asia Tenggara.

• Carbonless paper, yang pertama di negara-negara tropis

• Stamping Foil dan In-Mould Label

• Decorative Paper & Foil untuk industri furniture

• Solar Window Film dan Security Film dengan penerapan nanoteknologi untuk industri otomotif dan bangunan.

Dalam bidang engineering, Pura telah menghasilkan berbagai mesin untuk industri pertanian dan perikanan, misalnya:

• Mesin pengering padi dengan teknologi after burner,

• Mesin ice flake untuk pengawetan produk perikanan,

Chairman Pura Group Jacobus Busono Raih Bintang Mahaputera Nararya
Chairman Pura Group Jacobus Busono Raih Bintang Mahaputera Nararya (Istimewa)

Tentang Bintang Mahaputra

Penghargaan Bintang Mahaputra Nararya merupakan jenis penghargaan sipil tertinggi, setingkat di bawah Bintang Republik Indonesia. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2009 dan Peraturan Pemerintah nomor 35 tahun 2010, Bintang Mahaputera Nararya merupakan salah satu kelas dalam tanda kehormatan Bintang Mahaputera.

Tanda kehormatan merupakan penghargaan negeri yang diberikan oleh Presiden kepada seseorang, kesatuan, institusi pemerintah, atau organisasi atas darmabakti dan kesetiaan yang luar biasa terhadap bangsa dan negara.

Untuk memperoleh penghargaan tersebut tidaklah mudah karena ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi. Berdasarkan Pasal 25 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2009, syarat umum untuk memperoleh tanda kehormatan ini, di antaranya merupakan WNI atau seseorang yang berjuang di wilayan yang sekarang menjadi wilayah NKRI, memiliki integritas moral dan keteladanan, berjasa terhadap bangsa dan negara, berkelakuan baik, setia dan tidak mengkhianati bangsa dan negara, dan tidak pernah dipidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara singkat 5 tahun.

Sementara syarat khusus untuk mendapatkan Bintang Mahaputera sebagaimana dalam pasal 28, yakni yang pertama berjasa luar biasa di berbagai bidang yang bermanfaat bagi kemajuan, kesejahteraan, dan kemakmuran bangsa dan negara.

Kedua pengabdian dan pengorbanannya di bidang sosial politik, ekonomi, hukum, budaya, ilmu pengetahuan, teknologi, dan beberapa bidang lain yang besar manfaatnya bagi bangsa dan negara. Ketiga darmabakti dan jasanya diakui secara luas di tingkat nasional dan internasional.

Penerima tanda jasa juga memiliki beberapa kewajiban, yaitu: menjaga nama baik diri dan jasa yang telah diberikan kepada bangsa dan negara, menjaga dan memelihara simbol dan/atau lencana tanda jasa dan/atau tanda kehormatan, dan memberikan keteladanan dan menumbuhkan semangat masyarakat untuk berjuang dan berbakti kepada bangsa dan negara. (adv)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved