Berita Tegal
Kisah Suami Istri Penjual Pentol di Tegal, Bertahan di Masa Pandemi hingga Berhasil Kuliahkan Anak
Semangat Tanti (43) dan suaminya Suhadi (49) tak pernah surut dalam menyekolahkan kedua anaknya di jenjang perguruan tinggi.
Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: M Syofri Kurniawan
Jadi anak harus mendapatkan pendidikan yang layak dan bagus," katanya.
Suhadi bersyukur, pentol buatannya dan istri banyak digemari masyarakat.
Ia pun memiliki banyak langganan.
Meski begitu perjalanannya pun cukup panjang.
Ia semula adalah seorang nelayan, sedangkan istrinya penjual jajanan tradisional.
Ia menjadi nelayan sejak kecil, setelah lulus SD.
Kemudian ia berhenti menjadi nelayan setelah selamat dari insiden kebakaran kapal pada 2003.
Ia sempat berjualan siomay dan batagor, namun gagal.
"Awal-awal dagang batagor. Karena banyak saingannya, jadi gak laku.
Bahan baku mahal tapi tidak menghasilkan," ujarnya.
Setelah itu ia kemudian mencoba berjualan pentol.
Karena banyak yang suka, kemudian istrinya ikut juga berjualan pentol.
Pagi hari mereka berjualan pentol di tempat berbeda.
Siangnya mereka berjualan pentol di tempat yang sama di Jalan Hang Tuah.
"Setelah jualan ini Alhamdulillah berkah sampai bisa menguliahkan anak," ungkapnya. (fba)
Baca juga: Tukang Becak Tegal Diusir Anak: Bapak Pergi Kemauan Sendiri Sebelum Ibu Meninggal