Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Walikota Semarang Hendi Minta Warga Tak Gelar Lomba Agustusan yang Timbulkan Kerumunan

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi meminta warga tidak menggelar kegiatan perlombaan dalam rangka HUT ke-76 RI yang berpotensi menimbulkan kerumunan

Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: muslimah
TribunJateng.com/Eka Yulianti Fajlin
Wali Kota Semarang, Hendrar Pribadi (paling kiri) menghadiri rapat paripurna mendengarkan pidstp kenegaraan presiden RI dalam rangka HUT ke-76 RI, di ruang paripurna DPRD Kota Semarang, Senin (16/7/2021). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi meminta warga tidak menggelar kegiatan perlombaan dalam rangka HUT ke-76 RI yang berpotensi menimbulkan kerumunan dan menyebabkan penularan Covid-19.

Menurutnya, peringatan HUT ke-76 RI di Kota Semarang sudah dalam sebuah konsep sederhana mengingat masih dalam kondisi pandemi.

Pemerintah Kota Semarang mengadakan istighosah dan renungan malam dengan beberapa tokoh agama, masyarakat, dan Forkopimda. Upacara HUT RI pada Selasa (17/7/2021) besok juga diselenggarakan secara terbatas hanya 40 orang saja.

"Lomba mungkin lomba yang tidak membuat kerumunan. Dipikir bagaimana caranya. Kalau renungan masih bisa sepanjang jumlahnya tidak melebihi 30 orang, ada jarak, monggo silakan. Sekiranya tidak memungkinkan, pakai virtual," pinta Hendi, sapaannya, Senin (16/17/2021).

Hendi juga menyampaikan poin dari pidato presiden yakni saling mengingatkan untuk mengasah kegotongroyongan dan mengasah kepintaran bagaimana menangani pandemi Covid-19.

"Pak presiden mengingagkan kita untuk mengasah hal-hal yang berotensi untuk kemudian bisa dipakai dalam penanganan pandemi. Mengingatkan kembali bahwa kita adalah bangsa yang besar," paparnya.

Sementara itu, Ketua DPRD Kota Semarang, Kadarlusman menyampaikan, warga sejatinya sangat merindukan peringatan HUT RI seperti sedia kala sebelum ada pandemi Covid-19.

Dia berharap, ada kelonggaran aturan menyambut HUT RI kali ini.

"Warga merindukan HUT seperti dulu-dulu. Anak-anak bisa bermain, lomba. Kami harap peringatan HUT bisa tetap dilakukan, kalau tidak lama-lama mereka (warga) lupa kalau kemerdekaan bisa direbut sedemikian susahnya," ujar Pilus, sapaannya.

Diakuinya, pemerintah memang tidak dapat memantau secara langsung seluruh kegiatan masyarakat.

Namun, perlombaan atau kegiatan peringatan lainnya bisa dilakukan sepanjang tetap menerapkan protokol kesehatan. Peringatan melalui virtual juga bisa menjadi alternatif di tengah pandemi Covid-19. (eyf)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved