Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Kisah Parjan Kulonprogo, Meski Mata Buta Tetap Panjat Puluhan Pohon Setiap Hari Demi Sekolah Anak

Tidak banyak yang bisa dilakukan manusia jika kehilangan mata penglihatannya. Namun bagi Parjan Parjan (53), warga Pedukuhan Plampang.

Editor: rival al manaf
(KOMPAS.COM/DANI JULIUS)
Parjan, penderes buta dari Pedukuhan Plampang 3, Kalurahan Kalirejo, Kapanewon Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Parjan memanjat 40 pohon dalam sehari untuk mengumpulkan 20 liter nira. Kamsih, istrinya, menghasilkan tiga kilogram gula merah. Semua karena dorongan ekonomi dan masa depan kedua anaknya. 

TRIBUNJATENG.COM, KULONPROGO - Tidak banyak yang bisa dilakukan manusia jika kehilangan mata penglihatannya.

Namun bagi Parjan Parjan (53), warga Pedukuhan Plampang 3, Kalurahan Kalirejo, Kapanewon Kokap, Daerah Istimewa Yogyakarta, Buta bukan halangan.

Ia masih bekerja sebagai penderes nira kelapa.

Setiap hari ia berjalan, memanjat puluhan pohon kelapa, mengambil niranya dan kembali pulang tanpa melihat.

Baca juga: Penanganan Covid-19 di Jateng, Bank Jateng Bantu 6 Unit Isotank

Baca juga: Waspada Hujan Hari Ini, Prakiraan​ Cuaca Semarang​ dari BMKG Selasa 17 Agustus 2021

Baca juga: Prakiraan Cuaca Jawa Tengah BMKG Selasa 17 Agustus 2021

Baca juga: Patroli TNI Ditembaki KKB Papua, Satu Prajurit Terkena Timah Panas

Bagaimana cara Parjan melakukannya?

Parjan memaparkan apa yang dialaminya saat dijumpai di rumahnya.

Rumah Parjan sebagian berdinding batu.

Lantai sebagian sudah berkeramik, sebagian lagi masih tanah.

Rumah seluas 6x13 meter berdiri dekat jurang.

Di bawahnya tumbuh banyak pohon beragam jenis, terutama pohon kelapa.

Salah satu pohon kelapa di depan rumahnya berdiri condong di tepi jurang yang dalam.

Pohon setinggi 15 meter ini adalah pohon kelapa yang ke-20 yang harus diambil niranya hari ini oleh Parjan.

Beberapa jam sebelumnya, ia sudah memanjat belasan pohon kelapa di berbagai sisi bukit dan mengumpulkan nira sejak pukul 04.30 WIB.

Seperti waktu lalu, tidak ada kesulitan dalam memanjat kelapa.

Padahal, Parjan tidak lagi bisa melihat.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved