Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

Taliban Janjikan Afghanistan Damai, Tak Ada Balas Dendam dan Perampasan Hak Perempuan

Taliban menjanjikan peralihan kekuasaan Afghanistan secara damai setelah berhasil menggulingkan pemerintahan Ashraf Ghani.

Editor: rival al manaf
ANADOLU AGENCY
Mullah Abdul Ghani Baradar Pemimpin Taliban 

TRIBUNJATENG.COM, AFGHANISTAN - Taliban menjanjikan peralihan kekuasaan Afghanistan secara damai setelah berhasil menggulingkan pemerintahan Ashraf Ghani.

Hal itu disampaikan juru bicara Taliban Suhail Shaheen kepada seorang penyiar berita BBC kelahiran Afghanistan.

Uniknya jubir taliban itu yang menelpon langsung sang penyiar saat sedang live.

Sang penyiar, Yalda Hakim berusaha tenang ketika juru bicara Taliban Suhail Shaheen tiba-tiba menelpon handphone-nya dan dalam sekejab mempersiapkan wawancara, menurut laporan The Sun.

Baca juga: Juru Bicara Taliban Tiba-tiba Telepon Penyiar TV saat Siaran Langsung

Baca juga: Lima Orang Meninggal Saat Rebutan Naik Pesawat di Bandara Kabul, Ingin Lari dari Taliban

Baca juga: Inilah Sosok Abdul Ghani Baradar Pemimpin Taliban Calon Kuat Presiden Afganistan

Baca juga: Afghanistan Jatuh ke Tangan Taliban, Pemerintahan Joe Biden Akui Salah Perhitungan

Hakim segera memberikan pengeras suara pada panggilan Shaheen dan memulai membuka percakapan tentang deklarasi kemenangan Taliban di Kabul, setelah 20 tahun kepemimpinannya digulingkan oleh pasukan pimpinan AS.

"Oke, kami telah dalam panggilan dengan juru bicara Taliban Suhail Shaheen di saluran ini. Pak Shaheen, dapatkah Adan mendengar saya?" kata jurnalis Australia tersebut memastikan.

Setelah mengkonfirmasi dapat mendengar suara Hakim, Shaheen mulai berbicara yang menjanjikan "kedamaian" di Afghanistan, negara yang dilanda perang itu.

"Seharusnya tidak ada kebingungan, kami memastikan warga Afghanistan di kota Kabul, bahwa properti mereka dan hidup mereka aman. Tidak akan ada balas dendam pada siapa pun. Kami adalah abdi masyarakat dan negara ini," ujar Shaheen, seperti yang dilansir dari The New York Post pada Senin (16/8/2021).

"Kepemimpinan kami menginstruksikan pasukan kami untuk tetap berada di gerbang Kabul, bukan memasuki kota. Kami sedang menunggu pemindahan kekuasaan secara damai," imbuhnya.

Namun, pihaknya tidak akan meniadakan hukuman eksekusi publik dan amputasi untuk orang yang dianggapa bersalah.

"Saya tidak dapat mengatakana sekarang, itu tergantung hakim pengadilan dan hukum. Para hakim akan ditunjuk menurut hukum pemerintah masa depan," kata juru bicara itu.

“Tentu saja, kami menginginkan pemerintahan Islam,” ujar Shaheen dalam wawancara selama setengah jam, yang menegaskan Afghanistan akan kembali dalam hukum ekstrem.

Sementara itu, Shaheen mengatakan bahwa Taliban akan menghormati hak-hak perempuan dan mengizinkan mereka mengakses pendidikan.

Baca juga: Apa Itu Taliban? Ini Sejarah Kelompok yang Kini Menduduki Ibukota Afganistan

Baca juga: Bendera Amerika Diturunkan & Dokumen Penting di Kedutaan AS Dihancurkan Saat Taliban Kuasai Kabul

Setelah wawancara dadakan itu berakhir, rekan-rekan Hakim memujinya karena bisa tetap tenang ketika dia mendapat telepon kejutan, dan wawancara penyelidikan seketika, menurut laporan Metro.

"Belum pernah menyaksikan sesuatu seperti yang terjadi di studio pagi ini, mengarahkan mikrofon tamu kami ke ponsel @BBCYaldaHakim langsung, saat juru bicara Taliban memanggil di tengah juggling wawancara langsung lainnya," kata manajer lantai TV, @swimmersjackson, di Twitter .

"Waktu adalah segalanya, tidak bisa terulang," imbuh manajer itu.

"Wawancara BBC Taliban itu benar-benar mengejutkan. Selama 32 menit itu. Yalda Hakim seorang bos mutlak," puji Penyiar Aasmah Mir. (*)

Artikel ini telah tayang di kompas.com dengan judul Juru Bicara Taliban Mendadak Telpon Seorang Penyiar TV saat Siaran Langsung, Ini Katanya...

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved