Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

BERITA NASIONAL

Dr Aqua Ingatkan Syarat Menjadi Juara adalah Kesamaan Visi dalam Tim

Setiap orang dalam sebuah tim harus mempunya visi yang sama. Kesamaan visi hanya bisa diperoleh oleh munculnya kekompakan dalam tim.

Penulis: Erwin Ardian | Editor: Erwin Ardian
Aqua Dwipayana
Pakar Komunikasi Dr Aqua Dwipayana berbicara di APM Equestrian Center, Tiga Raksa Tangerang yang menjadi lokasi  pemusatan latihan daerah (Pelatda) Tim Baseball Banten pada Senin malam, 16 Agustus 2021. 

Kedua adalah sikap empati (empathy). Salah satu contohnya saat latihan dan bertanding, pelatih agar selalu memperhatikan aktivitas para pemainnya. Jika mereka kelelahan setelah tugas di lapangan, tunjukkan sikap memperhatikan mereka. Pelatih harus dapat merasakan yang dirasakan seluruh pemainnya.

"Beri kesempatan mereka istirahat. Dipersilakan untuk minum dalam suasana rileks. Ajak ngobrol santai dengan topik yang ringan-ringan. Setelah suasananya nyaman baru membicarakan hal-hal seriud saat berlatih atau bertanding," tutur Dr Aqua.

Ketiga adalah “audible” atau dapat dipahami dan dimengerti. Semua yang disampaikan kepada orang lain pesannya dapat mereka terima. Contohnya instruksi dari pelatih ke para pemain.

"Pesan yang kita sampaikan diupayakan secara maksimal dapat dipahami oleh penerima pesan. Ini sangat penting agar mereka tidak salah memahaminya sehingga umpan baliknya sesuai dengan yang diharapkan," ungkap penulis buku "super best seller" Trilogi The Power of Silaturahim ini.

Aspek selanjutnya adalah “clarity” atau terpahami. Apapun pesan komunikasi yang disampaikan harus dapat dipahami oleh pihak lain, dengan penyampaian yang sederhana dan apa adanya. Gunakan kalimat terbuka.

"Semua pesan yang disampaikan harus jelas agar tidak terjadi multi interpretasi atau penafsiran yang berbeda dari penerima pesan. Jika itu terjadi dampaknya bisa fatal termasuk pada tim Baseball" papar Dr Aqua.

Tindakan Nyata
Terakhir adalah "humble" atau rendah hati. Jangan pernah tinggi hati dan sombong karena itulah awal dari keterpurukan kita sebagai manusia.

"Contohnya adalah jabatan seseorang. Itu ibarat kapas di ujung telunjuk. Begitu ditiup bisa langsung hilang. Sebagai manusia tidak ada yang perlu kita sombongkan. Semuanya milik Tuhan. Kita hanya dititipkan saja. Setiap saat yang kita miliki bisa diambil pemiliknya dan kita diminta pertanggungjawabannya," tegas Dr Aqua yang rendah hati.

Terkait dengan rendah hati di tim Baseball, jelas penulis banyak buku itu, salah satunya harus ditunjukkan oleh para pemain senior kepada semua pemain junior. Rangkullah mereka seperti adik sendiri, sehingga selama bersama-sama di lapangan termasuk saat bertanding seluruhnya merasa nyaman.

"REACH" menurut laki-laki yang hobi membaca dan menolong banyak orang itu  tidak ada artinya jika tidak dilengkapi dengan huruf ‘A’ dan ‘C’ yakni Action dan Consistency atau Tindakan nyata dan cepat serta Konsistensi dalam pelaksanaannya. Jadi yang paling penting adalah implementasinya pelaksanaannya terus-menerus.

Menurut anggota Dewan Pakar Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI) Pusat itu setiap manusia yang berhasil dilahirkan adalah hasil dari sperma juara yang sukses mengalahkan jutaan sperma lainnya membuahi sel telur. Jadi, kita memang terlahir sebagai juara yang tangguh. Maka, jika gagal sekalipun dalam berbagai kesempatan, kita tetap harus bersyukur karena belum tentu orang lain pernah mencobanya.

“Bila kamu adalah pribadi yang telah dewasa, persoalan hidup akan dipandang sebagai hal biasa yang harus dihadapi dan syukuri. Kamu tahu kapan harus bersedih dan kapan harus menjadi kuat,” kata Dr Aqua.

Pria yang sejak puluhan tahun lalu hobi silaturahim ini menambahkan telah mendapat gambaran Tim Baseball Banten. Banyak yang potensial bahkan ada sebagian yang telah berprestasi di kejuraan tingkat internasional. Semua itu adalah modal kuat untuk meraih medali emas pada PON XX di Papua.

Bapak dari Alira Vania Putri Dwipayana dan Savero Karamiveta ini melanjutkan dalam setiap persiapan tim yang akan menuju sebuah event akbar pastilah selalu ada mengalami kendala. Hal itu bisa berupa dana yang tidak ada atau minim, honorarium terbatas, kemudian anggota tim juga tidak sepenuhnya menjadi atlet karena juga ada yang berstatus pekerja atau siswa sekolah, sehingga kerap cabang olahraganya itu sendiri seolah tidak menjadi fokus.

“Namun demikian, kita tetap harus memiliki spirit kuat dan motivasi yang tinggi untuk dapat mengantisipasi semua kendala. Yang paling penting adalah kedepankan rasa bersyukur bahwa dalam situasi krisis akibat pandemi, setiap atlet masih diberikan kesehatan dan dapat menyiapkan diri menghadapi ajang besar olahraga. Rasa bersyukur akan menjadi awal bagi penguatan tekad dan semangat kita,” kata Dr Aqua yang memiliki jejaring pertemanan sangat luas serta meniatkan diri konsisten menjalankan silaturahim dan berbuat kebaikan sosial tersebut.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved