Berita Kendal
Komisi IX DPR RI Dorong Percepatan Vaksinasi 1.000 Dosis di Kendal
Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia menggalakkan vaksinasi 1.000 dosis di Kabupaten Kendal
Penulis: Saiful Ma sum | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia menggalakkan vaksinasi 1.000 dosis di Kabupaten Kendal.
Pelaksanaan vaksinasi dipusatkan di dua tempat dalam satu hari untuk mendorong percepatan vaksinasi di Kendal yang baru mencapai 18 persen.
Anggota DPR RI Komisi IX, Fadholi mengatakan, pihaknya bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan mengalokasikan 1.000 dosis vaksin jenis Sinovac untuk mendukung pertumbuhan capaian vaksinasi daerah.
Dalam pelaksanaannya, vaksinasi ditempatkan di gedung SMK Az Zahro Penanggulan Pegandon, dan kantor Kecamatan Ngampel untuk memecah keramaian.
Kata Fadholi, target penerima vaksinasi diutamakan masyarakat dengan usia 18 tahun ke atas.
Ia ingin, masyarakat Kendal bisa mendapatkan vaksin dari berbagai tempat tanpa harus menggantungkan pada satu program vaksinasi oleh pemerintah daerah dengan minat yang tinggi.
"Di Kendal, vaksinasi harus ditingkatkan. Kita akan dorong terus agar target vaksinasi Kendal cepat tercapai sekitar 650.000 orang. Kita juga akan dorong Kemenkes agar betul-betul segera mendroping vaksin dengan maksimal," terangnya, Kamis (19/8/2021).
Sebagai anggota Komisi IX DPR RI fraksi Nasdem, Fadholi mengingatkan warga agar mengikuti vaksinasi dengan niat melindungi diri.
Dengan itu, setiap orang otomatis akan melindungi keluarga dan lingkungan masyarakat setelah mendapatkan 2 dosis vaksin.
Dengan upaya percepatan vaksinasi dari berbagai sumber, ia berharap 80 persen masyarakat Kendal dan daerah lainnya bisa tervaksin untuk menumbuhkan herd immunity.
"Kesadaran inilah yang perlu dibangun. Terkait vaksin menjadi syarat warga memasuki mall, ini hanyalah upaya untuk membatasi mobilitas di dalam mall. Kita dukung peraturannya, kita juga harapkan pemerintah pusat bisa segera mendistribusikan alokasi vaksin dengan jumlah yang lebih besar," ujarnya.
Pelaksanaan vaksinasi dilakukan dengan menggandeng tenaga kesehatan Puskesmas Pegandon.
Fadholi juga mengingatkan petugas lapangan agar tidak terjadi kerumunan tanpa jaga jarak selama vaksinasi berlangsung.
Ia tidak ingin, pelaksanaan vaksinasi justru memicu penularan Covid-19.
"Kita sampaikan, ikut vaksin bukan semata-mata untuk mencari syarat pergi ke mall saja, tetapi untuk menjaga diri. Kali ini, kita sasar pondok pesantren karena tokoh agama, tokoh masyarakat perlu divaksin sebagai tauladan kepada jamaahnya. Setelah divaksin tetap harus jaga protokol kesehatannya," terangnya.