Opini
Opini Ir Sumarwanto, MT: Mencapai Generasi Emas dengan Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan YME
Sudah selama 76 tahun bangsa ini merasakan kemerdekaan dari cengkeraman kaum penjajah sekitar 3,5 abad lamanya. Namun, amanat dan tujuan
Oleh: Ir Sumarwanto, MT
Penulis Buku Siswa, Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan YME
Tim Penyusun Kurikulum Prodi Kepercayaan Terhadap Tuhan YME Untag Semarang
Sudah selama 76 tahun bangsa ini merasakan kemerdekaan dari cengkeraman kaum penjajah sekitar 3,5 abad lamanya. Namun, amanat dan tujuan dari para pendiri bangsa dalam mewujudkan bangsa Indonesia yang berdaulat, sejahtera, adil, dan makmur tampaknya belum sesuai dengan harapan, dan belum bisa dirasakan seluruh rakyat Indonesia.
Mengapa hal ini bisa terjadi? Jawabannya adalah degradasi moral yang menjadi sebab utama. Padahal, Indonesia adalah negara dengan kekayaan alam yang sangat berlimpah, baik kesuburan tanahnya, sumber daya alam kelautan, tambang dan mineral, serta kondisi iklimnya.
Potensi alam tersebut sebenarnya sudah menjadi modal utama untuk menyejahterakan seluruh rakyat Indonesia apabila dikelola dengan manajemen yang profesional didasarkan pada etika moral, keluhuran budi, dan jati diri bangsa yang jauh dari perilaku mengedepankan ego pribadi, golongan, nafsu serakah, dan ketidakpedulian kepada sesama.
Bagaimana bangsa ini bisa maju, menikmati kondisi adil, makmur, dan sejahtera kalau para pejabatnya selaku pemegang dan pelaksana roda pemerintahan melakukan tindakan tidak terpuji dengan korupsi, manipulasi, dan lain sebagainya yang berpotensi merugikan negara?
Seharusnya, merekalah yang menjadi teladan dan panutan agar dapat dijadikan cermin bagi generasi penerus bangsa ini, dan jangan malah membuat penjara menjadi over kapasitas.
Sementara, sungguh membanggakan capaian prestasi yang diraih sejumlah pelajar dan mahasiswa Indonesia dalam ajang kontestasi di tingkat Nasional maupun Internasional, seperti temuan-temuan kreatif/inovatif di bidang teknologi terapan.
Di antara prestasi tersebut adalah temuan menciptakan lemari es tanpa listrik oleh pelajar kelas 6 SD Al-Azhar 14, yang berhasil meraih medali di World Creative Festival di Korea Advances Institude and Technology (KAIST) Daejon, Korea Selatan, juga kemenangan dalam kontes robot dan aero modelling di manca negara oleh para siswa teladan.
Selain itu masih banyak temuan teknologi terapan yang lain seperti Lampu Abadi Hasil Rekayasa Biotik, Pengharum Ruangan dari Kotoran Sapi, Detektor Telur Busuk, dan masih ada banyak lain yang dapat menambah catatan koleksi perbendaharaan capaian prestasi anak bangsa di era global ini.
Prestasi anak bangsa yang sempat mendunia tersebut dapat menginspirasi banyak kalangan generasi muda yang lain untuk lebih meningkatkan kreatifitas dan ide-ide cemerlangnya demi mengharumkan dan menbangun NKRI yang tercinta ini.
Pelajar Pancasila
Amanat Mendikbud Nadiem Makarim tentang profil pelajar Pancasila sebagai sosok yang mempunyai karakter (1) Berakhlak Mulia, (2) Mandiri, (3) Bernalar Kritis, (4) Kreatif, (5) Gotong Royong, dan (6) Berkebhinekaan Global, merupakan tuntutan terhadap pribadi yang tangguh, berjati diri, kompleten, dan berbudi luhur.
Sebelumnya, Perkemendikbud No. 27 Tahun 2016 mengamanatkan layanan Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa (YME) pada semua satuan pendidikan.
Dalam implementasinya, layanan pendidikan bagi siswa Penghayat Kepercayaan Terhadap Tuhan YME telah berjalan di berbagai sekolah di seluruh Indonesia, baik di tingkat SD, SMP, SMA/SMK maupun Perguruan Tinggi (PT), di mana ada siswa yang mengambil mata pelajaran Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan YME, selain mata pelajaran enam agama yang telah ada.
Dalam ajaran Kepercayaan Terhadap Tuhan YME di mana ajarannya bersumber dari nilai-nilai spiritual dan kearifan lokal serta budaya spiritual dari berbagai wilayah Nusantara, memiliki roh yang pada intinya adalah pedoman dan tuntunan budi luhur bagi manusia dalam melangsungkan kehidupan di muka bumi.