Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Viral Sidang Paripurna DPRD Solok Ricuh, Asbak Kaca Melayang Hingga Peserta Hampir Baku Hantam

Detik-detik sidang paripurna Kabupaten Solok, Sumatera Barat ricuh beredar di media sosial.

Penulis: Adelia Sari | Editor: abduh imanulhaq
Instagram/info_solok
Viral Sidang Paripurna DPRD Solok Ricuh, Asbak Kaca Melayang Hingga Peserta Hampir Baku Hantam 

TRIBUNJATENG.COM - Detik-detik sidang paripurna Kabupaten Solok, Sumatera Barat ricuh beredar di media sosial.

Video tersebut diunggah akun Instagram @info_solok pada Rabu (18/8/2021).

Dalam video tersebut telihat suasana ruang sidang yang sudah mulai memanas.

Sejumlah peserta rapat berdiri dan saling tunjuk.

Baca juga: Detik-detik Warga Gerebek Pasangan Mesum di Kos Mewah Semarang, Ngaku Lajang Ternyata Pria Beristri

Baca juga: Dosen UI: Mereka yang Kabur dari Afghanistan Pendukung dan Buzzer Rezim yang Ketakutan

Baca juga: Uni Emirat Arab Ungkap Alasan Sambut Kaburnya Presiden Afghanistan Ashraf Ghani: Demi Kemanusiaan

Baca juga: Kronologi Perselisihan Habib Bahar vs Ryan Jombang di Lapas, Berawal Masalah Utang Rp 10 Juta

Bahkan seorang anggota yang mengenakan kemeja abu-abu di barisan belakang melemparkan asbak kaca.

Asbak tersebut pecah saat mengenai meja.

Ada dua asbak kaca yag dilempar ke arah depan.

Tak berhenti di situ, anggota DPRD itu juga mengebrak dan menggulingkan meja di depannya.

Sejumlah peserta lain berusaha menenangkan dua pihak yang berseteru.

Namun keadaan terus memanas membuat kedua kubu saling dorong dan hampir baku hantam.

Seorang anggota yang mengenakan baju coklat lalu naik ke atas meja dan menyiramkan air dalam botol ke arah mereka.

Anggota satpol PP pun langsung masuk untuk memisahkan para peserta rapat yang hampir berkelahi.

Dari keterangan yang ditulis pengunggah, insiden itu terjadi pada Rabu (18/8/2021).

Video ini pun langsung mendapat banyak komentar dari para netizen.

@alaritos "Memalukan... Tidak memberikan contoh yang terbaik untuk rakyat."

@lisaarlina28 "Memalukan sekali para dewan yg terhormat"

@nurazizahhhhhhh_ "haha memalukan sekali ya bapak dewan2 yg terhormat,apakah ini layak utk menjadi contoh bagi masyarakat?miris"

@yosa_noveda "Salfok sm bapak yg nyiram air pake botol"

@donnypermana.id "Ingat, jejak digital tidak bisa dihapus. Gws dprd"

Dilansir dari Tribunnews.com, agenda sidang paripurna tersebut adalah penyampaian laporan hasil pembahasan Ranperda RPJMD 2021-20216 Kabupaten Solok.

Sidang itu dibuka oleh ketua DPRD Kabupaten Solok, Doni Hendra.

Kemudian dihadiri Bupati Solok, Epyardi Asda.

Kericuhan terjadi ketika anggota fraksi PKS Nazar Bakri menyampaikan pendapat soal peralihan pimpinan sidang.

"Dari awal sudah terjadi dinamika. Kami minta Ketua DPRD menyerahkan pimpinan sidang ke wakil ketua DPRD untuk membacakan hasil paripurna sebelumnya," ucap Nazar Bakri.

Saat itu Hafni Hafis dari Gerindra juga sedang menyampaikan pendapat.

"Hari ini forum paripurna itu menyepakati sebuah keputusan tertinggi. Cuma di sisi lain, bahwa saudara Dodi Hendra masih Ketua DPRD," ujar Hafni Hafis.

Saat Hafni bicara tiba-tiba dipotong oleh anggota dewan lain dengan melayangkan interupsi.

Kemudian anggota lain langsung berebut ingin bicara.

Ada yang meminta pimpinan sidang untuk memberi kesempatan bicara.

Ada juga yang membanting mikrofon dan memukul meja.

Akibat kericuhan ini, sidang terpaksa diskor dengan memiliki melakukan rapat internal dewan.

Rapat paripurna pun ditunda hingga waktu yang belum ditentukan.

Ketua DPRD Solok Dodi Hendra pun mengatakan jika kericuhan itu bagian dari dinamika politik.

"Ya semuanya baik. Semuanya tentu untuk masyarakat Kabupaten Solok, terkhusus saya Ketua DPRD yang diutus oleh Bapak Prabowo, oleh Bapak Andre Rosiade untuk memperjuangkan nasib rakyat Kabupaten Solok," kata Dodi Hendra.

Dodi mengatakan jika interupsi yang terjadi berawal ketika Perbup dikeluarkan.

"Ada Perbup keluar, SPT boleh diteken oleh wakil ketua DPRD. Jadi Perbup itu menjadi rancu sehingga terjadi dualisme pembahasan RPJMD, yang satu di tempat seseorang di Cinangkiak sana dan satu di DPRD," jelasnya.

Dirinya sebagai ketua DPRD, mengingat masa pandemi dan anggaran maka ia menyarankan rapat digelar di DPRD saja.

"Pukul 10.00 WIB saya sudah kirimkan surat, tiba-tiba pukul 12.00 WIB Wakil Ketua mengambil tempat sehingga terjadi dualisme, sehingga terjadilah pertengkaran tersebut," ujar Dodi Hendra. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved