Fokus : Berharap UMKM Lebih Bersinar

Oleh Moh Anhar

Wartawan Tribun Jateng

GELARAN Tribun Forum yang dilaksanakan secara virtual oleh Tribun Jateng, Kamis (19/8), membukakan mata kita, ada harapan besar terhadap keberadaan UMKM sebagai penopang ekonomi masyarakat. Terlebih saat pandemi covid-19.

Saat situasi mengharuskan adanya pembatasan kegiatan masyarakat, khususnya yang di luar rumah. Aktivitas sosial dan aktivitas ekonomi menjadi terhalang demi menghindari marabahaya penularan covid-19.

Tentu kita masih ingat, bagaimana di masa awal penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), aparat pemerintah yang tergabung dalam Tim Satgas Covid-19 mengetatkan operasional tempat-tempat usaha, termasuk warung-warung dan toko kecil.

Perolehan omzet yang terpuruk karena imbas pandemi, lalu dibatasi operasionalnya. Bisa dibayangkan bagaimana keberlangsungan usahanya.

Karenanya, UMKM harus bisa menyelaraskan diri terhadap situasi yang terbilang kurang baik ini.

Sementara di sisi lain ada kalangan pekerja. Beruntunglah bagi mereka yang masih menjalani penerapan work form home (WFH). Pasalnya ada juga sebagian pekerja yang lain bahkan diminta untuk berada di rumah alias benar-benar "dirumahkan".

Dirumahkan ini sama saja tidak ada pekerjaan dan penghasilan. Nasib pekerja sepeti ini serasa digantung. Pasalnya mereka juga tidak berstatus pemutusan hubungan kerja. Mereka diminta untuk menunggu, tanpa kejelasan kabar selanjutnya.

Dalam hal ini, usaha secara mandiri, meski berskala mikro dan kecil, menjadi tumpuan. Lalu, bial ingin memulai usaha ini, dari mana memulainya? Usaha-usaha yang sudah ada saja memilih untuk mengibarkan "bendera putih".

Bendera putih ini disimbolkan sebagai sikap menyerah terhadap keadaan.

Ada semacam udar rasa keputusasaan dan pesimistis atas kemampuan ekonomi.

Diskusi Tribun Forum, yang mengetengahkan beberapa keala daerah seperti HA Afzan Arslan Djunaid (Wali Kota Pekalongan), Eisti'anah (Bupati Demak), Tatto Suwarto Pamuji (Bupati Cilacap), dan Ganjar Pranowo (Gubenrhu jaten) sebagai keynote speaker.
Sinergi antara pemerintah, perguruan tinggi, perusahaan swasta, dan elemen masyarakat untuk bahu-membahu memajukan perekonomian dengan membuat simpul-simpul program bersama.

UMKM saat ini butuh uluran bantuan. Pemberdayaan UMKM ini diberikan, di antaranya, dengan cara ikut membeli produk-produk mereka. Meski sederhana, upaya ini setidaknya memberikan dorongan bagi mereka terus bersemangat menjalankan usaha. Dan selanjutnya, UMKM ini bisa memutar roda perekonomian.

Terkait penerapan PPKM, saat ini kita semua masih menjalaninya. Pemerintah pada Senin (16/8/2021) malam, memutuskan untuk kembali memperpanjang kebijakan PPKM Level 2, Level 3 dan Level 4, mulai dari tanggal 17 Agustus hingga 23 Agustus 2021 untuk Jawa-Bali.