Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

Ini Dia Malala Yousafzai, Aktivis Pendidikan yang Pernah Ditembak Taliban karena Bersekolah

Malala Yousafzai menggemparkan dunia setelah ditembak Taliban pada 9 Oktober 2012.

Kompas.com/Istimewa
Malala Yousafzai (17) tengah berbicara dalam sebuah acara di Birmingham, Inggris.(OLI SCARFF / AFP) 

Selamat dari penembakan, makin kencang suarakan hak perempuan untuk lawan Taliban

Perang Pakistan melawan Taliban meletus pada 2009, dan Malala menjadi pengungsi di negaranya.

Dia dan keluarganya harus meninggalkan rumah untuk mencari lokasi aman yang jauhnya ratusan kilometer.

Ketika kembali ke rumah beberapa pekan kemudian, Malala menggunakan sarana media untuk melanjutkan kampanye hak bersekolah.

Suaranya makin nyaring sehingga dia dan ayahnya menjadi dikenal seantero Pakistan.

Kegiatan aktivisnya berbuah manis dengan masuknya Malala Yousafzai sebagai nominasi penghargaan Nobel Perdamaian Anak Internasional pada 2011.

Pada tahun yang sama, dia mendapat penghargaan Pakistan's National Youth Prize.

Setelah selamat dari penembakan, Malala Yousafzai makin gencar menyuarakan hak-hak perempuan untuk melawan Taliban.

Pada 2013, dia melakukan pidato untuk PBB dan menerbitkan buku pertamanya berjudul I am Malala. 

Setahun kemudian, Malala Yousafzai menyabet Penghargaan Nobel Perdamaian saat dia berusia 17 tahun. Malala menjadi orang termuda yang meraih penghargaan tersebut.

"Penghargaan ini tidak hanya untuk saya. Ini untuk anak-anak yang terlupakan yang ingin menempuh pendidikan. Ini untuk anak-anak yang ketakutakan, yang menginginkan perdamaian," kata Malala Yousafzai.

"Ini untuk anak-anak yang tidak bisa bersuara, yang menginginkan perubahan," imbuhnya.

 
Tahun itu juga, ia mendirikan lembaga amal Malala Fund dengan dibantu ayahnya. Sekarang lembaga tersebut memberdayakan anak perempuan untuk mengolah potensi diri sehingga mampu menjadi pemimpin kuat bagi negara.

Proyek pendidikan dari Malala Fund tersebar di enam negara dan bekerja sama dengan pemimpin dunia.

Selanjutnya tahun 2014, Malala Yousafzai meraih penghargaan Nobel Perdamaian atas perannya dalam menyuarakan hak anak.

Sumber: Kompas.com
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved