Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Apa Itu Endemi? 2 Indikator Perubahan Statusnya dari Pandemi

Apa itu Endemi? Berikut dua hal yang menjadi indikator perubahan status pandemi ke endemi. 

Penulis: non | Editor: abduh imanulhaq
Shutterstock
Apa itu Endemi? Berikut dua hal yang menjadi indikator perubahan status pandemi ke endemi.  

Apa Itu Endemi? 2 Indikator Perubahan Statusnya dari Pandemi

TRIBUNJATENG.COM - Apa itu Endemi? Berikut dua hal yang menjadi indikator perubahan status pandemi ke endemi

Apa itu Endemi?

Melansir PublicHealth via Kompas Nasional, endemi adalah wabah penyakit yang terjadi secara konsisten,

tetapi terbatas pada wilayah tertentu, sehingga penyebaran dan laju penyakit dapat diprediksi.

Ini artinya bahwa penyakit endemi akan selalu ada di wilayah atau populasi tertentu.

Beberapa penyakit yang sudah masuk kategori endemi di antaranya adalah demam berdarah dan malaria.

Dalam konteks wabah, endemi berkaitan erat dengan pandemi dan epidemi.

Pandemi adalah suatu wabah yang menyebar secara luas di dunia, seperti Covid-19 saat ini.

Sedangkan epidemi mengacu pada wabah penyakit yang terjadi hanya pada satu atau lebih kelompok atau wilayah geografis, misalnya campak.

Penyakit epidemi tidak melulu penyakit menular. Ada yang tidak menular, seperti obesitas.

Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO mangategorikan pandemi ketika penyakit itu menyebar cepat dan menyerang penduduk dunia, seperti Covid-19.

Namun, jika penyakit itu dapat dikendalikan di satu wilayah, statusnya bisa berubah menjadi epidemi.

Artinya, penyakit itu bisa dikendalikan di satu wilayah meski daerah lain masih terjangkit.

Selanjutnya, pandemi bisa berubah menjadi epidemi, yang kemudian menjadi endemi.

Penyakit disebut endemi karena akan selalu ada di sekitar manusia seperti Covid-19 ini.

Maka, Covid-19 akan berpeluang menjadi penyakit endemi.

Dari pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa pandemi merupakan wabah yang terjadi di seluruh dunia.

Sedangkan epidemi hanya terjadi pada populasi di wilayah atau geografis tertentu, dan bisa berkembang menjadi endemi atau penyakit yang akan selalu ada.

Dilansir dari Kompas.com, Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito melalui konferensi pers

menyampaikan jika nvirus corona bakal berubah statusnya menjadi endemi.

Berikut dua indikator pandemi bisa berubah menjadi endemi.

1. Meningkatnya kekebalan masyarakat terhadap virus.

2. Menurunnya angka infeksi alamiah sehingga jumlah pasien yang dirawat dan angka kematian akibat virus menurun.

Menurut Wiku, penurunan angka infeksi bisa dicapai dengan instrumen pengendalian yang kini sedang diusahakan oleh pemerintah.

Beberapa upaya sudah dan sedang dilakukan pemerintah untuk menurunkan status pandemi menjadi endemi.

Di antaranya adalah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan kampanye 3M, yaitu memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

Selanjutnya adalah 3T, yaitu testing, tracing, dan treatment, serta vaksinasi di tiap kabupaten/kota di Indonesia.

Kendati demikian, sejumlah ahli menyebut bahwa Covid-19 belum bisa dikatakan endemi dalam waktu dekat.

Hal itu salah satunya disampaikan oleh epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman.

Menurut Dicky, hal itu karena status pandemi Covid-19 baru akan dicabut oleh WHO tahun depan.

Itu pun masih bersifat kemungkinan.

Bahkan, Dicky mengatakan, Covid-19 belum bisa disebut endemi pada 2022.

"Pandemi ini bahkan baru berakhir paling cepat pertengahan tahun depan atau akhir tahun depan status pandeminya.

Tapi, setelah itu dia akan jadi epidemi dulu, karena ada beberapa negara yang masih mengalami masa krisis," kata Dicky dilansir Kompas.com. (tribunjateng/non)

TONTON JUGA DAN SUBSCRIBE

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved