Forum Guru
Forum Guru: AKM 2021 Mengasah Kemampuan Numerasi Matematika
MELALUI Permendikbud Nomor 43 Tahun 2019, pemerintah mengganti Ujian Nasional (UN) dengan Asesmen Kompetensi Minimal (AKM).
oleh Kristin Yulianti, MPd
Guru Matematika SMA Negeri 3 Salatiga
MELALUI Permendikbud Nomor 43 Tahun 2019, pemerintah mengganti Ujian Nasional (UN) dengan Asesmen Kompetensi Minimal (AKM). Dalam asesmen ini termasuk juga Survei Karakter (SK). Kebijakan ini jelas mengundang tanya dari berbagai pihak, utamanya
pemerhati dan praktisi pendidikan. Mengapa harus AKM? Kenapa bukan asesmen yang lain?
Penyelenggaraan AKM dengan moda asesmen berbasis komputer diharapkan membuat peserta didik lebih senang karena sudah terbiasa dengan komputer.
Bagi peserta didik yang terbiasa menggunakan UN berbasis kertas pun merasa lebih nyaman karena tidak harus menghitamkan bulatan yang kecil. Pendistribuan soal juga menjadi lebih efisien. Selain itu, AKM juga disinyalir dapat mengurangi kebocoran soal yang selama ini terjadi dalam UN.
AKM diharapkan mampu menjadi pengukur kemampuan bernalar menggunakan bahasa (literasi) dan kemampuan bernalar menggunakan matematika (numerasi) yang merujuk survei internasional seperti PISA (Programme For International Student Assessment) dan TIMMS (The Trends in International Mathematics and Science Study).
Tahun 2021 ini AKM tidak mengukur kemampuan sains, melainkan kemampuan literasi dan numerasi. Karena itulah penilaian ini disebut sebagai asesmen kompetensi minimum karena hanya beberapa jenis dan jumlah kompetensi yang diukur.
Harapannya, setiap peserta didik mampu menguasai kompetensi yang mengacu ke survei internasional sehingga dalam kancah dunia posisi negara kita tidak lagi berada pada peringkat bawah.
Karena itu diperlukan perencanaan yang matang untuk melaksanakan AKM seperti bagaimana mempersipakan peserta didik dan siapa saja yang terlibat dalam pelaksanaan AKM.
Jika sebelumnya UN hanya diberlakukan untuk mata pelajaran tertentu, ke depannya AKM berlaku untuk semua mata pelajaran. SK juga melibatkan semua warga sekolah. Karena itu diharapkan semua warga sekolah untuk mempersiapkan diri dengan baik menghadapi AN tahun ini. Terutama guru dituntut mampu membantu peserta didik menghadapi AKM.
Positif thinking
Hal utama yang diperlukan guru adalah positif thinking menghadapi AKM. Dengan pemikiran positif akan mampu memberikan yang terbaik untuk peserta didiknya. Usaha yang perlu dipersiapkan oleh setiap guru mata pelajaran dalam menghadapi AKM di antaranya: menumbuhkan percaya diri pada peserta didik, melatih peserta didik untuk usaha keras dalam belajar, memberikan kesempatan pada peserta didik untuk berkembang, dan membudayakan literasi dengan baik.
Upaya lainnya adalah memberikan pendampingan yang baik terhadap peserta didik, memberikan latihan soal AKM, dan mempersiapkan mental peserta didik melalui training motivasi.
Sebagai guru matematika, kita diharapkan mampu mempersiapkan kemampuan bernalar menggunakan matematika (numerasi). Solusi yang perlu disiapkan untuk mengasah kemampuan numerasi adalah: Pertama dengan pembiasaan belajar berhitung secara rutin dan penanaman konsep yang benar. Kedua diberikan soal yang berkaitan dengan permasalahan sehari-hari untuk belajar pemecahan masalah. Ketiga dengan diberikan latihan soal yang mengacu ke soal-soal AKM.