Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

Terjadi Ledakan Bom Didekat Bandara Kabul Afghanistan, 11 Orang Tewas

Pejabat Taliban mengatakan setidaknya 11 orang meninggal, termasuk perempuan dan anak-anak serta sejumlah pengawal Taliban.

Editor: galih permadi
DONALD R ALLEN / AU AS / AFP
Foto selebaran milik Angkatan Udara AS menunjukkan proses evakuasi warga dari Afghanistan di Bandara Internasional Hamid Karzai (HKIA), Kabul, Afganistan, Senin (24/8). 

TRIBUNJATENG.COM - Militer Amerika Serikat mengatakan terjadi ledakan di luar Bandara Kabul, Afghanistan, setelah sejumlah negara menyatakan terdapat ancaman besar serangan teroris sehingga warga negara mereka telah diperingatkan untuk tidak berada di sana.

Pejabat Taliban mengatakan setidaknya 11 orang meninggal, termasuk perempuan dan anak-anak serta sejumlah pengawal Taliban. Belum ada kepastian soal ini.

 Sejumlah laporan menyebutkan adanya bunyi tembakan.

Media Afghanistan, Tolo, melaporkan sejumlah orang yang terluka telah diangkut ke rumah sakit.  

Ledakan terjadi di gerbang Abbey tempat pasukan Inggris ditempatkan baru-baru ini.

Gerbang ini adalah satu dari tiga gerbang yang ditutup menyusul peringatan adanya ancaman teroris.

Seorang pejabat AS mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa ledakan itu disebabkan oleh pembom bunuh diri.

Gedung Putih memastikan bahwa Presiden Joe Biden telah diberitahu soal perkembangan itu.

Sebelumnya, Australia, Amerika Serikat, dan Inggris termasuk negara yang merilis peringatan tersebut kepada warga mereka.

Adapun warga yang telah berada di luar bandara diimbau untuk meninggalkan area itu secepatnya.

Lebih dari 82.000 orang telah diangkut menggunakan pesawat dari Kabul, setelah kota itu jatuh ke tangan Taliban 10 hari lalu.

Sejumlah negara bergegas mengevakuasi warga mereka serta orang-orang Afghanistan sebelum tenggat pada 31 Agustus mendatang.

Taliban menolak memperpanjang tenggat tersebut, namun berjanji mengizinkan warga asing dan warga Afghan untuk meninggalkan negara itu setelah 31 Agustus, menurut Menteri Luar Negeri AS, Anthony Blinken.

 Pada Kamis (26/8/2021), Menlu Australia Marise Payne menyatakan: "Saat ini terdapat ancaman serangan teroris yang sangat besar."

Pernyataan itu mengemuka setelah Deplu AS mengimbau warganya yang menunggu di Gerbang Abbey, Gerbang Timur, atau Gerbang Utara Bandara Kabul untuk "segera pergi".

Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved