Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Alasan Pria Ini lebih Memilih Vaksin Sinovac, Sempat Membuat Rekan-rekannya Terkejut

Sebab meskipun tidak diketahui memiliki alergi terhadap kedua vaksin tersebut, dia memilih menggunakan vaksin Sinovac yang berasal dari China

Editor: muslimah
https://tribunkaltimwiki.tribunnews.com/
Ilustrasi Vaksin Covid-19 

TRIBUNJATENG.COM - Vaksin virus corona menjadi salah satu cara untuk menekan lonjakan kasus virus corona di seluruh dunia.

Tidak heran banyak negara berlomba-lomba mendapatkan sebanyak apapun vaksin virus corona.

Akan tetapi setiap warga negara boleh memilih vaksin Covid-19 yang menurut mereka aman untuk dirinya sendiri.

Itulah yang dilakukan oleh Jade Lim (32).

Jade Lim membuat pilihan yang tidak biasa ketika rekan-rekannya memilih antara vaksin Pfizer-BioNTech dan Moderna.

Sebab meskipun tidak diketahui memiliki alergi terhadap kedua vaksin tersebut, dia memilih menggunakan vaksin Sinovac yang berasal dari China.

Dia pun mendapatkan vaksin Sinovac di institusi perawatan kesehatan swasta yang disetujui dalam kerangka Rute Akses Khusus.

“Semua orang terkejut,” katanya seperti dilansir dari channelnewsasia.com pada Sabtu (4/9/2021).

Tapi dia merasa lebih nyaman dengan Sinovac (yang menggunakan virus yang tidak aktif) dibandingkan dengan dua lainnya, yang menggunakan teknologi messenger ribonucleic acid (mRNA).

Untuk satu hal, dia khawatir tentang efek samping dari vaksin mRNA.

“Sebagai orang yang sehat dengan daya tahan tubuh yang baik, saya merasa tidak perlu mengonsumsi sesuatu yang akan memicu begitu banyak reaksi di dalam tubuh,” kata dokter hewan tersebut.

"Juga apa yang akan terjadi 50 tahun kemudian (adalah sesuatu yang tidak akan kita ketahui."

"Sedangkan virus yang tidak aktif telah digunakan selama beberapa dekade."

Lebih aman, dicoba dan diuji, lebih sedikit efek samping adalah salah satu alasan orang lebih memilih vaksin Sinovac.

Teknologi virus yang tidak aktif dari Sinovac mengharuskan orang tersebut disuntik dengan partikel virus corona yang mati, yang nantinya memicu sistem kekebalan tubuh untuk menghasilkan antibodi terhadap Covid-19.

Sumber: Intisari
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved