Barcelona
Hengkang dari Barcelona ke Besiktas, Pjanic Ungkap Perlakuan Buruk Ronald Koeman Kepadanya
Miralem Pjanic mengungkap perlakuan tidak mengenakan yang dilakukan pelatih Barcelona Ronald Koeman terhadap dirinya.
TRIBUNJATENG.COM, SPANYOL - Miralem Pjanic mengungkap perlakuan tidak mengenakan yang dilakukan pelatih Barcelona Ronald Koeman terhadap dirinya.
Ia bahkan menyampaikan baru sekali itu mendapat perlakuan yang menurutnya kurang pantas sepanjang karirnya.
Sikap sang pelatih jugalah yang membuat ia memutuskan hengkang dari Barcelona ke Besiktas.
Baca juga: Barcelona Dikadali Atletico Madrid, Andai Griezmann Hengkang Lebih Awal, Messi Tak Akan ke PSG
Baca juga: Rekap Transfer Pemain La Liga Spanyol, Sayonara Messi, Barcelona dan Real Madrid Ngirit Duit
Baca juga: Pemain Muda Barcelona Ini Mendapat Warisan Nomor Sakral 10 Milik Messi
Ia menyebut pelatih Barcelona, Ronald Koeman, tidak menunjukkan rasa hormat kepada dirinya selama bermain di Camp Nou.
Pernyataan itu disampaikan Pjanic usai resmi bergabung dengan klub Turki Besiktas pada Jumat (3/9/2021) waktu setempat.
Pjanic tidak mendapat tempat di Barcelona racikan Ronald Koeman dan dipinjamkan selama satu musim ke Besiktas.
Langkah peminjaman Pjanic juga menjadi upaya klub untuk mengurangi beban gaji yang membengkak.
Pasalnya, eks pemain AS Roma itu merupakan salah satu pesepakbola dengan gaji tertinggi di Barcelona.
Selain itu, Pjanic juga dinilai tidak terlalu memberikan kontribusi positif di atas lapangan.
Sejak ditebus dari Juventus pada musim panas 2020 silam, gelandang asal Bosnia itu baru main enam kali sebagai starter di ajang Liga Spanyol.
Sering dibekap cedera juga menjadi faktor adaptasinya menjadi lambat. Hal tersebut membuat Ronald Koeman kerap membangkucadangkan Pjanic.
Namun, Pjanic dengan terang-terangan membuka sikap dingin Koeman yang tak acuh kepada dirinya.
"Saya selalu ingin main untuk Barcelona tetapi siapa sangka situasinya menjadi rumit seperti ini. Titik di mana saya hanya main sedikit dan segalanya menjadi rumit," sebut Pjanic dikutip dari Marca.
"Saat bermain saya menjadi mengalami kesulitan, baik secara fisik maupun mental. Ini membunuh rasa percaya diri saya, lantaran saya tidak pernah berkomunikasi dengan Ronald Koeman."
"Itu sangat aneh karena seorang pelatih adalah orang yang mengatakan siapa yang bermain dan siapa yang tidak, tetapi ada berbagai cara untuk melakukan sesuatu."