Kisah Inspiratif
Kisah Sukses Owner Seblak Jeletot Tegal Setelah 4 Kali Gagal, Kini Punya Kedai Beromzet Rp 100 Juta
NAMANYA juga bisnis. Berganti jenis usaha adalah hal biasa sampai nanti menemukan bisnis paling cocok dan berkembang.
Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: Catur waskito Edy
NAMANYA juga bisnis. Berganti jenis usaha adalah hal biasa sampai nanti menemukan bisnis paling cocok dan berkembang. Seperti yang dilakukan Sunaryo (33), meski berkali-kali gagal dalam berbisnis, dia tidak patah arang untuk mewujudkan impiannya menjadi pengusaha sukses.
Pria yang akrab disapa Aryo itu, merupakan warga asal Desa Surajaya, Kabupaten Pemalang. Dia adalah Owner Seblak Jeletot yang kini mempunyai tiga kedai di wilayah Tegal Raya. Saat ini dia memiliki sembilan karyawan dengan omzet per bulan sekira Rp 100 juta.
Sebelum menemukan jenis usaha yang cocok dan berkembang seperti saat ini, Aryo pernah empat kali gagal dalam berbisnis. Bahkan pada awal berbisnis seblak, dia berjualan menggunakan gerobak dengan modal Rp 5 juta.
Aryo bercerita, ia semula bekerja sebagai supervisor perusahaan di Karawang, Jawa Barat. Tapi ia kemudian memutuskan berhenti setelah memiliki tabungan yang cukup untuk berbisnis, pada 2012. Ketika itu, usaha awal yang digelutinya adalah peternakan bebek.
Berjalan satu tahun, usahanya diganti dengan peternakan ayam. Tapi lagi-lagi keuntungan yang didapat tidak sesuai dengan modal. Enam bulan berjalan, bisnis peternakan ayamnya pun bangkrut.
"Saat itu modal untuk ternak bebek dan ayam sampai Rp 50 juta. Karena modal bisnis habis, saya kerja jadi karyawan pabrik garmen selama delapan bulan," kata Aryo, kepada tribunjateng.com, Sabtu (4/9).
Aryo mengatakan, ia pun sempat menjadi konsultan garmen ikut temannya selama enam bulan. Setelah memiliki modal, ia kembali berbisnis dengan memproduksi nata de coco untuk dijual ke pabrik.
Tapi usaha nata de coco-nya hanya berjalan delapan bulan. Aryo kemudian berjualan serabi khas Bandung di depan SMA Negeri 1 Pemalang. Empat bulan berjalan, tapi lagi-lagi tidak menguntungkan. Hingga saat itu, ia melihat temannya yang berjualan seblak selalu ramai pembeli.
Ia pun mulai berjualan seblak yang sudah dikreasikan menjadi varian nyemek di depan SMA Negeri 1 Tegal.
"Akhirnya saya berbisnis seblak nyemek. Saya masih ingat, modal awal saat itu hanya Rp 5 juta," ujarnya.
Modal Rp 5 juta
Aryo mengingat, usaha seblak nyemeknya dimulai pada 2016. Ia menamakan usahanya dengan nama Seblak Jeletot. Saat itu ia masih berjualan dengan gerobak dan belum mempunyai karyawan.
Sementara untuk modal awal yang digunakannya hanya Rp 5 juta. Kini ia memiliki tiga kedai seblak dengan karyawan sejumlah sembilan orang. Lokasinya berada di Jalan Menteri Supeno Kota Tegal, Jalan Werkudoro Kota Tegal, dan Jalan KH Wahid Hasyim Kabupaten Tegal. Sedangkan untuk omzet mencapai Rp 100 juta per bulan.
"Alhamdulillah, usaha seblak ini terus meningkat. Profitnya juga terus bertambah," ungkapnya.
Kisah Sukses : Keluar dari Kapal dan Kini Sukses Bisnis Marning Camilan Tradisional dari Jagung |
![]() |
---|
Kisah Sukses Jenang Buatan Desa Kaliputu, Penghasil Jenang Yang Tak Pernah Tergerus Zaman |
![]() |
---|
3. Kisah Inspiratif : Mundur Jadi Pegawai Honorer, Nurhayati Sukses Buka Toko di Sragen |
|
---|
Dicky Safitri, Dari Pekerja Konstruksi Baja Jadi Pembudi Daya Lobster |
![]() |
---|
Kisah Inspiratif : Karya Kartunis Muda Batang Banyak Dipesan Orang Amerika |
![]() |
---|